Gen Z Banyak di Sektor Informal, Ekonom Senior Khawatir Penerimaan Pajak Anjlok



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ekonom Senior Raden Pardede menyoroti banyaknya Generasi Z (Gen Z) yang bekerja di sektor informal.

Raden mengatakan, situasi tersebut akan memberikan dampak terhadap penerimaan pajak Indonesia. Pasalnya, sektor informal menjadi sektor yang sulit dipajaki dan sebagian belum masuk dalam sistem administrasi perpajakan pemerintah.

Dirinya khawatir, tingginya sektor informal di Indonesia membuat penerimaan pajak jauh lebih rendah jika dibandingkan negara lainnya.


"Ini salah satu yang membuat penerimaan pajak kita tidak sebaik negara lain karena sektor informal kita demikian banyak," ujar Raden kepada Kontan.co.id, Selasa (22/5).

Baca Juga: Kerek Penerimaan, Sri Mulyani Komitmen Genjot Potensi Pajak dari Perusahaan Global

Raden menyebut, banyaknya Gen Z yang bekerja di sektor informal sebenarnya bukan menjadi permasalahan Indonesia saja, melainkan negara lainnya juga mengalami hal serupa, seperti China dan India. Tak heran, banyak Gen Z yang saat ini sulit bekerja di sektor formal.

"Informal ini kan kita gak tau gajinya berapa, akhirnya gak bayar pajak," katanya.

Sementara itu, Pengamat Pajak Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menduga bahwa Gen Z memang akan banyak bekerja di sektor informal.

"Sepertinya tren ke depan memang akan seperti itu. Semakin banyak Gen Z yang sulit mencari pekerjaan formal," kata Fajry.

Dari sisi penerimaan pajak, hal ini akan menjadi tantangan pemerintah dalam mengoptimalkan penerimaan. Hal ini dikarenakan, baik secara administrasi sulit untuk dikenai pajak. Selain itu, sektor informal juga tidak terikat dengan regulasi yang ada seperti upah minimum yang akhirnya banyak yang diberi upah di bawah UMR.

"Kalau upahnya kecil, basis atau potensi penerimaannya juga kecil. Jadi ada tantangan dari sisi administrasi dan potensi," imbuhnya.

Menurutnya, kondisi tersebut akan menjadi tantangan besar penerimaan pajak di masa mendatang. Pasalnya, negara yang memiliki tax ratio tinggi, kontribusi pajak penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP) dalam struktur penerimaan juga besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari