Gencar Buka Outlet dan Luncurkan Produk Baru, Simak Rekomendasi Saham Sido Muncul



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dinilai akan mencetak profitabilitas yang lebih baik di tahun ini. Gencarnya ekspansi bakal mendukung kinerja emiten produsen Tolak Angin ini, bersamaan dengan katalis positif dari turunnya harga bahan baku.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Ezaridho Ibnutama mengatakan bahwa SIDO di tahun lalu telah melampaui targetnya dengan mencapai cakupan general trade (GT) sejumlah 156.000 outlet pada tahun 2022, dengan Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebagai wilayah penambahan outlet terbanyak. Selain itu, kontribusi saluran Modern Trade (MT) meningkat menjadi 15% terhadap total penjualan di tahun 2022 dari 13% di tahun 2021. Serta, kontribusi penjualan online meningkat menjadi 2,5% di tahun 2022 dari 1% di tahun 2021.

SIDO telah meluncurkan berbagai macam produk seperti Vitamin C1000+D3+ZINC (Lemon), Vitamin C1000+D3 (Orange), Alang Sari Cool, Balsem Tolak Angin, Teh Tolak Angin, kapsul gel SM Prosta, dan Galian Singset. Dengan peningkatan kapasitas produksi sebesar 6 juta botol/bulan berkat fasilitas produksi baru Siap Minum, Alang Sari Cool telah didistribusikan ke 100.000 GT outlet di seluruh Indonesia.


Baca Juga: Kinerja Sido Muncul (SIDO) Didukung Kenaikan Harga, Cek Rekomendasi Sahamnya

Ezaridho mengungkapkan bahwa SIDO memberikan panduan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih setelah pajak (NPAT) lebih dari 10% untuk tahun 2023. Dana belanja modal atau capital expenditure (capex) berjumlah Rp 200 miliar disiapkan SIDO untuk tahun ini atau meningkat pesat 178% year on year (YoY) dari tahun lalu. Capex tersebut bakal digunakan SIDO untuk melanjutkan ekspansi dalam pengembangan produk, khususnya minyak atsiri, menuju China, Vietnam, dan Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS).

“Kami berpandangan profitabilitas SIDO akan meningkat di tahun 2023 mengikuti bahan baku yang lebih murah dan ekspansinya memperluas basis pelanggan internasional,” kata Ezaridho kepada Kontan.co.id, Kamis (2/3).

Menurut Ezaridho, langkah tersebut akan mendorong SIDO untuk memiliki valuasi Price-to-Earnings (P/E) yang lebih menarik dibandingkan perusahaan sejenis pada sektor IDXHEALTH. Meskipun pendapatan dan laba bersih dalam setahun penuh mengalami penurunan, namun performa apik Sido Muncul pada kuartal terakhir tahun lalu telah menunjukkan arah yang lebih baik.

Baca Juga: Laba Bersih Sido Muncul (SIDO) Anjlok 12,69% pada 2022, Ini Pemicunya

Pendapatan dan laba bersih SIDO masing-masing turun 3,9% dan 12,4% YoY menjadi Rp 3,87 triliun dan Rp 1,10 triliun di sepanjang tahun 2022. Segmen Obat Herbal & Suplemen turun 1,6% YoY menjadi Rp 1,79 triliun, segmen makanan & minuman juga terpantau turun 24,2% YoY menjadi Rp 322 miliar. Segmen Farmasi adalah satu-satunya segmen positif yang naik 5,98% YoY menjadi Rp 52,6 miliar pada tahun lalu.

Margin kotor untuk segmen Farmasi dan dan Obat Herbal & Suplemen sedikit meningkat menjadi sebesar 36,8% dan 67,9% di tahun 2022. Margin kotor segmen makanan & minuman turun menjadi 29,6% dari 35,3% di tahun 2021 karena kenaikan harga kemasan dan bahan baku, khususnya gula.

Sementara, pendapatan dan laba bersih SIDO pada kuartal IV-2022 masing-masing melonjak 25% QoQ dan 40% QoQ. SIDO membukukan pendapatan sebesar Rp 1,25 triliun dengan capaian laba bersih sebesar Rp 384,72 miliar pada kuartal keempat 2022. Capaian tersebut telah melampaui panduan triwulanan setidaknya 20 % untuk pertumbuhan top-line dan bottom-line di kuartal keempat 2022.

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Sido Muncul (SIDO) Turun Pada 2022, Begini Penjelasan Manajemen

Henan Putihrai Sekuritas mempertahankan SIDO dengan rekomendasi buy pada target harga di Rp 1.000 per saham. Penilaian tersebut karena kinerja SIDO melampaui ekspektasi pada kuartal ke-4 tahun lalu, meskipun terjadi perlambatan permintaan pada semester pertama akibat faktor musiman dan gejolak harga bahan baku.

Ezaridho bilang, target harga SIDO ditingkatkan dari sebelumnya Rp 935 per saham mengingat rencana Sido Muncul untuk meningkatkan daya saingnya guna memperkuat kehadiran di pasar luar negeri, terutama di China, Vietnam, dan Afrika Barat. SIDO juga menarik karena telah berhasil mempertahankan dominasi Tolak Angin dalam kategori produknya dengan pangsa pasar 74%, dibandingkan pesaing terdekatnya hanya 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati