Gencar efisiensi, laba bersih Samindo Resources (MYOH) naik 48,5% di kuartal III-2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja positif ditorehkan oleh PT Samindo Resources Tbk (MYOH) sepanjang Sembilan bulan pertama 2021. Emiten penyedia jasa kontraktor tambang ini membukukan laba bersih senilai US$ 21,3 juta hingga akhir kuartal III-2021. Jumlah ini melonjak 48,5% dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 14,3 juta.

Ahmad Zaki Natsir, Corporate Secretary Samindo Resources menyebut, pencapaian ini tidak terlepas dari upaya MYOH dalam meningkatkan efesiensi, terutama dalam pengelolaan beban operasional. Terlihat dari beban pokok penjualan yang menyusut sebesar 16,7%, dari semula US$ 105,76 juta menjadi hanya US$ 88,06 juta.

Zaki menyebut, program efisiensi yang dijalankan MYOH telah dimulai dari awal 2020 dengan mengusung tiga strategi. Strategi yang dimaksud yaitu melakukan analisis perilaku biaya, memperkuat pemeliharaan mandiri, serta menyelaraskan penyediaan barang dan jasa di seluruh entitas.


Terkait pemeliharaan mandiri, MYOH memberikan perhatian yang cukup besar, mengingat porsi biaya pemeliharaan alat berat mencapai 20% dari total beban pokok penjualan. Melalui program penguatan pemeliharaan mandiri, saat ini kontribusi biaya pemeliharaan alat berat turun hingga 16% dari total beban pokok penjualan.

Baca Juga: MYOH bakal ekspansi ke nikel, berharap bisa pasok bahan baku ke pabrik baterai LG

Perekrutan mekanik berpengalaman dan andal secara berkala terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dalam melakukan pemeliharaan. MYOH juga meningkatkan sarana dan prasarana pendukung terkait pemeliharaan alat-alat berat.

“Proses pemeliharaan alat-alat berat berkaitan erat dengan keselamatan kerja, oleh karenanya kami perlu memastikan personil yang menangani aktivitas tersebut adalah orang-orang yang kompeten dan andal,” ungkap Zaki, Kamis (28/10).

 
MYOH Chart by TradingView

Melonjaknya laba bersih MYOH juga didorong oleh beberapa faktor non operasional. Salah satu yang mengalami penurunan dengan signifikan adalah pos kerugian nilai tukar. Pos biaya tersebut mencatat penurunan sebesar 90,5%,dari semula US$ 2,91 juta menjadi hanya US$ 274.149. Zaki menyebut, penurunan kerugian kurs ini adalah dampak menguatnya nilai tukar rupiah.

Di sisi lain, MYOH juga mengalami kenaikan pada pos pengembalian pajak yang naik sebesar 74%.

Pos terakhir yang juga mengalami penurunan adalah biaya keuangan. Per November 2020 Perseroan telah menyelesaikan seluruh pinjaman bank, sehingga saat ini MYOH tidak memiliki pinjaman bank. Imbasnya, beban keuangan berhasil turun hingga 79,8% menjadi hanya US$ 25.816.

Kenaikan laba bersih ini terjadi di saat pendapatan MYOH menurun. Tercatat, pendapatan MYOH menurun 9,13% menjadi US$ 120,16 juta dari sebelumnya sebesar US$ 132,24 juta. Seluruh pendapatan MYOH berasa dari PT Kideco Jaya Agung, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY).

Secara rinci, pendapatan MYOH sepanjang Januari-September 2021 terdiri atas Jasa pemindahan tanah dan pengambilan batubara senilai US$ 82,21 juta, Jasa pengangkutan batubara senilai US$ 36,48 juta, serta pendapatan dari Jasa pengeboran, eksplorasi dan lainnya senilai US$ 1,46 juta.

Selanjutnya: Kejar target, Samindo Resources (MYOH) gencar cari peluang proyek baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi