Gencar Ekspansi, Bagaimana Prospek Petrindo Jaya (CUAN) ke Depan?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum genap setahun melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) sudah mulai menunjukkan giginya. Emiten tambang batubara ini melancarkan aksi ekspansi, baik di bisnis batubara maupun nonbatubara.

Pada 12 September 2023, melalui entitas anak usahanya, yakni PT Prima Mineral Investindo, CUAN melakukan pembelian 85% saham  PT Silika Saut Jaya pada Senin (11/9).

Setelah dilakukan akuisisi, Prima Mineral Investindo akan menjadi pemegang saham pengendali baru dalam Silika Saut Jaya.  Silika Saut Jaya saat ini sedang dalam proses akhir untuk memperoleh persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk penerbitan izin usaha pertambangan eksplorasi (IUP) pasir silika di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. IUP yang akan diperoleh seluas 461,49 hektare


Kemudian, pada 4 September 2023, emiten terafiliasi taipan Prajogo Pangestu ini mengumumkan diversifikasi usaha dengan merambah ke sektor penambangan batubara metalurgi. Diversifikasi ini dilakukan melalui anak usahanya, yaitu PT Daya Bumindo Karunia (DBK). Penambangan batubara metalurgi oleh Daya Bumindo Karunia berlokasi di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Ekspansi Bakal Jadi Motor Kinerja ISAT hingga Akhir 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya

Daya Bumindo Karunia mencatatkan sumber daya batu bara (tereka, tertunjuk, terukur) sebesar 226,1 juta ton, dengan cadangan (terkira & terbukti) batubara sebesar 99,5 juta ton.

Masih pada 4 September 2023, CUAN  mengumumkan masuk ke bisnis mineral emas. Diversifikasi usaha ini dilakukan CUAN melalui anak usahanya, yakni PT Intam. PT Intam memiliki wilayah konsesi pertambangan emas seluas 18.500 hektar di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, bersebelahan dengan dua konsesi emas lainnya di Sumbawa.

Terkini, Pada Jumat (22/9), CUAN mengumumkan rencana mencaplok seluruh saham  anak perusahaan PT Indika Energy Tbk (INDY) yakni PT Multi Tambangjaya Utama. CUAN  telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat  dengan PT Indika Indonesia Resources dan Indika Capital Investments Pte. Ltd yang  keduanya adalah anak usaha INDY

Dalam ketentuan perjanjian jual beli bersyarat, CUAN akan membeli seluruh 2.263.030.000 saham di PT Multi Tambangjaya Utama, termasuk Hak pemasaran terkait yang dimiliki oleh Indika Capital Investments dengan total nilai sebesar US$ 218 juta.

Multi Tambangjaya Utama adalah anak usaha INDY yang bergerak di bidang pertambangan batubara termal dan batubara metalurgi bituminous yang berlokasi di Kalimantan Tengah. Multi Tambangjaya Utama memiliki Perjanjian Kontrak Karya Pertambangan Batubara (PKP2B) generasi ke-3 dengan area konsesi yang luas mencapai 24.970 hektar.

"Kepemilikan penuh kami atas MUTU tidak hanya akan meningkatkan produksi tahunan Petrindo, tetapi juga memperkuat operasi kami di Kalimantan Tengah di mana sebagian besar aset kami berada,” terang Daniel J. Laurente, Direktur Petrindo Jaya Kreasi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (25/9).

Saham melesat ribuan persen

Emiten pertambangan batubara ini resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 8 Maret 2023. Kala itu, CUAN mematok harga penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) di harga Rp 220 per saham.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Erajaya (ERAA) Saat Kenaikan Penjualan Belum Mengangkat Laba

Boleh dibilang, IPO CUAN cukup mendapat sambutan positif pelaku pasar. Buktinya, saham CUAN semakin menjauhi harga IPO-nya. Per perdagangan Senin (25/9), saham CUAN menguat 5,30% ke level Rp 3.180. Ini berarti, sejak IPO sampai hari ini (25/9) saham CUAN sudah melejit 1.346,36%.

Secara teknikal, Senior Investment Information  Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta menilai, CUAN diproyeksikan mulai bergerak secara sideways dari periode fase uptrend, dengan rentang Rp 2.690 hingga  Rp 3.460. 

“Bisa dipertimbangkan untuk take profit,” kata Nafan.

 
CUAN Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi