KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Archi Indonesia Tbk (
ARCI) telah merealisasikan sejumlah agenda bisnis sepanjang tahun ini. Lewat ekspansi usaha yang dilaksanakan ini, manajemen ARCI optimistis menangkap peluang di tahun 2022. Di tahun ini, ARCI membuka pit baru yaitu Pit Alaskar serta menyelesaikan pengembangan dari Pit Araren tahap 5, di mana keduanya memiliki kadar emas rata-rata yang lebih tinggi. Manajemen ARCI memproyeksikan kedua Pit ini akan menjadi kontributor terbesar untuk cadangan bijih emas untuk diolah pada tahun 2022 maupun tahun-tahun mendatang.
Sepanjang 2021, ARCI juga melaksanakan berbagai inisiatif efisiensi biaya dan peningkatan produktivitas, di antaranya penambahan armada tambang (mining fleets) yang mencakup 18 truk berkapasitas 100-ton dan 2 ekskavator berkapasitas 120-ton. Pada tahun 2021, ARCI juga merampungkan perjanjian pergantian kontraktor penambangan untuk aktivitas Drill & Blast dari yang sebelumnya PSI dan Orica menjadi Hanwa dan DNX. Pergantian ini diharapkan dapat memberikan penghematan biaya penambangan (mining costs) secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: Ingin Jadi Produsen Emas Dominan di ASEAN, Begini Strategi Archi Indonesia (ARCI) Di sisi lain, ARCI juga telah menyelesaikan proyek pengembangan kapasitas pabrik pengolahan emas. Dengan rampungnya proyek ini, kapasitas pabrik bertambah, dari sebelumnya sebesar 3,6 metrik ton per tahun (mtpa) pada akhir tahun 2020 menjadi 4,0mtpa pada akhir tahun 2021. Manajemen ARCI menargetkan untuk kembali meningkatkan kapasitas pabrik tersebut pada tahun 2022 menuju 4,8mtpa. Peningkatan kapasitas pabrik ini mencerminkan komitmen ARCI dalam melaksanakan rencana bisnisnya yang telah disampaikan sejak masa Penawaran Umum Perdana (IPO) pada pertengahan tahun 2021 lalu, yakni untuk dapat meningkatkan volume produksi tahunan ARCI dan membawa pertumbuhan bisnis yang positif untuk jangka panjang. Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk Ken Crichton mengatakan, inisiatif-inisiatif yang dilakukan tidak hanya berpotensi meningkatkan throughput penambangan dan produksi, tetapi juga berpotensi untuk memberikan efisiensi pada penggunaan bahan bakar dan mining costs secara keseluruhan. "Selain itu, jalinan kemitraan strategis baru untuk aktivitas Drill & Blast, berdasarkan riset internal kami, diharapkan dapat mendorong efisiensi biaya hingga US$ 30 juta dalam periode 5 tahun mendatang," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (22/12).
Untuk kegiatan eksplorasi, saat ini ARCI tengah melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk persiapan pembangunan wilayah operasional yang baru di Koridor Barat. Dengan pembangunan infrastruktur tersebut, akan mempercepat kegiatan eksplorasi ARCI sehingga berpotensi menemukan tambahan sumber daya mineral dan cadangan bijih yang signifikan yang diharapkan akan terjadi pada tahun 2023, sehingga proses penambangan di Koridor Barat mulai dapat dilakukan pada tahun 2024. Hingga kini, ARCI baru melakukan eksplorasi dan penambangan emas sebesar 15% dari total area konsesinya seluas 40.000 hektar, terutama di area Koridor Timur. Sebagai bagian dari rencana membangun bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir, bisnis logam emas batangan (gold minted bars) ARCI di bawah kendali Entitas Patungan (Joint Venture/JV) PT Elang Mulia Abadi Sempurna (PT EMAS), berhasil mencatatkan peningkatan penjualan secara signifikan selama tahun 2021.
Editor: Herlina Kartika Dewi