Gencar Ekspansi, BYD Akan Mengakuisisi Distributor Mobil Asal Jerman Hedin Electric



KONTAN.CO.ID - BERLIN. BYD asal China akan membeli distributornya asal Jerman, Hedin Electric Mobility. Kedua pihak mengumumkan rencana ini pada hari Jumat (30/8). Ini adalah upaya BYD untuk memantapkan diri sebagai pembuat kendaraan listrik utama di Eropa.

BYD Automotive GmbH akan mengambil alih aktivitas penjualan kendaraan dan suku cadang BYD di pasar Jerman, serta mengelola toko-tokonya di Stuttgart dan Frankfurt, kata BYD. Produsen kendaraan listrik ini menambahkan bahwa kesepakatan tersebut masih menunggu persetujuan dan diharapkan akan rampung pada kuartal keempat.

Langkah tersebut akan memungkinkan BYD untuk mengambil kendali yang lebih besar atas strateginya di Jerman. Penjualan di negara dengan ekonomi terbesar di Zona Euro ini mencapai lebih dari 4.000 unit tahun lalu. Tetapi, penjualan merosot tahun ini sejalan dengan jatuhnya permintaan kendaraan listrik di seluruh industri.


Hedin, grup mobilitas Swedia juga mengelola distribusi merek mobil China lainnya termasuk XPeng dan Hongqi. Hedin sebelumnya mengelola hubungan BYD dengan enam dealer di seluruh Jerman untuk memudahkan masuknya produsen EV Tiongkok tersebut ke pasar Eropa.

Baca Juga: Volkswagen Bayar Pesangon Hingga €450.000 bagi Karyawannya yang Mengundurkan Diri

BYD juga bekerja sama dengan dealer lain di Jerman termasuk Sternauto, yang mendirikan toko di Berlin untuk merek tersebut awal tahun ini.

Hedin Automotive eMobility GmbH akan terus menjual mobil BYD di tiga kota di Jerman, kata BYD. BYD, yang memproduksi baterai serta EV dan memimpin penjualan mobil listrik di Tiongkok, telah memperluas kehadiran globalnya dalam beberapa bulan terakhir, meletakkan dasar bagi lokasi manufaktur di Eropa dan Meksiko.

Perusahaan tersebut menargetkan lonjakan penjualan tahunan sebesar 20% untuk tahun ini. BYD menawarkan diskon agresif untuk EV terlarisnya guna mengamankan posisi kepemimpinannya. Pengiriman luar negeri menyumbang 11,9% dari total penjualan BYD dalam tujuh bulan pertama tahun ini, dengan Inggris muncul sebagai pasar terkuatnya di Eropa.

Editor: Wahyu T.Rahmawati