Gencar ekspansi, dividen JSMR menurun



JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) masih terus menanti kepastian dan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun ini. Pasalnya, JSMR membutuhkan pendanaan yang besar untuk melanjutkan ekspansi jalan tol.

Kendati PMN dibatalkan, JSMR akan tetap menggelar rights issue. JSMR mengusulkan ke pemerintah untuk menerbitkan 10% saham baru tanpa serapan dari pemerintah dengan target dana Rp 8 triliun.

Direktur Utama JSMR, Adityawarman mengatakan, rencana ini telah disetujui oleh kementerian BUMN mengingat begitu banyak ruas tol baru yang tengah diincar JSMR.


"Kementerian malah sudah menyetujui untuk melakukan jasa sekuritas. Tapi ini masih akan menunggu apakah PMN betul-betul dihentikan atau keluar lagi," kata dia, Rabu (30/3).

Pemerintah menggengam 70% saham JSMR dan 30% sisanya milik publik. Kementerian BUMN setuju untuk menjaga kepemilikan pemerintah minimal 60%. JSMR menargetkan penambahan tol baru 379 km tahun ini. Sehingga akhir 2016 JSMR akan menguasai total 1.400 km jalan tol.

Baru-baru ini, konsorsium JSMR dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memenangkan proyek tol Batang-Semarang sepanjang 75 km. Selain itu, Adityawarman mengungkapkan pihaknya juga akan mengajukan inisiatif ke pemerintah untuk pembangunan jalan tol Kediri-Kertosono sepanjang 27,9 km.

JSMR akan menyiapkan belanja modal Rp 13,89 triliun tahun ini, meningkat tajam dari tahun lalu yang hanya Rp 4,15 triliun. JSMR akan mencari pendanaan lewat obligasi Rp 13 triliun tahun ini yang akan diterbitkan secara bertahap.

"Obligasi ini akan diterbitkan tergantung dengan kondisi pasar," jelasnya.

Untuk bisa segera menyelesaikan pembangunan 13 ruas tol yang telah diakuisisi, pemegang saham JSMR sepakat agar pembagian dividen tahun ini dikurangi. JSMR akan membagi dividen Rp 293,27 miliar atau Rp 43,13 per saham.

Ini setara dengan 20% dari laba bersih tahun lalu Rp 1,46 triliun. Dividen tersebut turun 40% jika dibandingkan dengan dividen tahun 2014 yakni sebesar Rp 491,2 miliar atau Rp 72,24 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie