KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski
marketing sales tertahan di 2023, analis menilai prospek PT Pakuwon Jati Tbk (
PWON) tetap positif untuk jangka menengah panjang. Hal ini didorong gencarnya ekspansi.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, kinerja
marketing sales PWON di 2023 belum optimal lantaran meleset dari target. Sebagai pengingat, tahun lalu, PWON mencatatkan
marketing sales Rp 1,34 triliun atau di bawah target Rp 1,35 triliun. Meski begitu, Nafan menilai prospek PWON tetap positif didorong ekspansi terus dilakukan, khususnya pada segmen pendapatan berulang.
"Walaupun memang ini sifatnya akan jangka panjang," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3).
Baca Juga: Harga Nikel Masih Turun, Begini Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham Emitennya Sebagai pengingat, sejak tahun 2020, PWON telah memperluas portofolionya dengan tiga tambahan aset berulang, yakni Pakuwon Mall Surabaya, Pakuwon Mall Solo Baru, dan Four Points by Sheraton Bali. Perseroan juga masih akan meningkatkan asetnya melalui pembangunan yang sedang berlangsung di Surabaya, Bekasi, Gandaria, Kota Kasablanka, serta usaha-usaha baru di Batam dan Semarang. Karenanya, Mirae Asset berpandangan kinerja PWON masih akan bertumbuh. Hanya saja, pertumbuhannya masih menantikan waktu pemangkasan suku bunga dari bank sentral, termasuk Bank Indonesia (BI) yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan permintaan KPR/KPA. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Vicky Rosalinda juga menilai dengan masifnya ekspansi yang dilakukan PWON maka efeknya untuk jangka pendek akan meningkatkan pangsa pasar perseroan. Namun, ia juga mengingatkan adanya risiko meningkatnya beban keuangan seperti biaya konstruksi, bunga pinjaman, dan biaya operasional, sehingga dapat memicu penurunan margin keuntungan PWON. "Namun untuk jangka panjang ekspansi ini memberikan dampak positif terhadap fundamental PWON," lanjutnya. Untuk kinerja tahun ini, Kiwoom Sekuritas memperkirakan kinerja PWON akan positif dengan pendorongnya dari insentif pemerintah PPN DTP yang dapat mendorong
marketing sales 2024.
Baca Juga: Laba Nippon Indosari (ROTI) Turun Tahun Lalu, Begini Rekomendasi Sahamnya Selain itu juga sentimen positif bagi sektor properti datang dari ekspektasi penurunan suku bunga Indonesia yang diperkirakan dipangkas di kuartal III 2024, mengikuti suku bunga the Fed yang diperkirakan akan mulai memotong di kuartal II 2024. "Tetapi perlu diingat juga besaran pemangkasan suku bunga ini bergantung dengan rilis data ekonomi," sambungnya. Oleh sebab itu, Vicky merekomendasikan
trading buy PWON dengna target harga Rp 428. Sementara Nafan merekomendasikan
hold PWON dengan target harga Rp 426. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi