Gencar ekspansi, Satria Antaran Prima (SAPX) andalkan kas internal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau sudah mendapatkan restu dari pemegang saham untuk melaksanakan pendanaan usaha melalui pinjaman, penerbitan obligasi dan/atau obligasi konversi, hingga saat ini PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) belum merealisasikan rencana itu. 

Presiden Direktur SAPX Budiyanto Darmastono mengatakan, opsi pencarian dana eksternal baru akan dilakukan jika perusahaan membutuhkan pendanaan lebih. Sementara itu, untuk agenda ekspansi yang sudah direncanakan pada tahun ini, SAPX masih akan mengandalkan kas internal perusahaan.

“Pada tingkat ini perusahaan masih mengonservasi dan mempelajarinya (opsi penghimpunan dana eksternal). Kira-kira nanti (opsi penghimpunan dana eksternal) yang akan diambil tentu yang akan paling menguntungkan perseroan, dan ini hanya akan dilakukan jika memang perseroan membutuhkan pendanaan lebih,” kata dia pada acara paparan publik yang disiarkan virtual, Selasa (22/6).


Berdasarkan laporan keuangan interim perusahaan, kas dan setara kas SAPX tercatat sebesar Rp 72,71 miliar per 31 Maret 2021 lalu. Angka tersebut tumbuh 7,23% dibanding posisi kas dan setara kas perusahaan di akhir tahun yang tercatat sebesar Rp 67,80 miliar.

Baca Juga: Volume pengiriman Satria Antaran Prima (SAPX) tumbuh 15%-20% di kuartal I-2021

Tahun ini, SAPX menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 56 miliar. Alokasinya diperuntukkan untuk sejumlah ekspansi. 

Di antaranya, menambah armada kendaraan dan melakukan pelebaran luas kantor cabang, terutama pada kantor-kantor cabang kecil di kotamadya/kabupaten yang luasnya masih berkisar 300 meter persegi-400 m persegi. Untuk perluasan kantor cabang ini, perusahaan melebarkan hingga mencapai sekitar 1.000 meter persegi. 

Sementara itu, untuk jumlah kendaraan, perusahaan menargetkan bisa menambah kurang lebih 100 unit kendarraan. Sedangkan jumlah kantor cabang yang luasnya ingin diperlebar akan mencapai 80% dari cabang yang dimiliki SAPX.

Seiring berbagai agenda ekspansi yang ada, SAPX pun optimistis akan mendulang kenaikan volume pengiriman. Di mana saat ini hanya 2,5 juta kiriman paket per bulan menjadi 4,5 juta kiriman paket per bulan. 

“Ekspansi secara otomatis menambah jumlah volume pengiriman,” jelas dia. 

Karena itu, SAPX menargetkan pendapatan di 2021 bisa mencapai Rp 600 miliar, dengan laba bersih sekitar Rp 40 miliar. 

Sebagai pembanding, pendapatan SPAX di tahun lalu sebesar Rp 451,59 miliar. Perusahaan juga berhasil menggenggam laba neto tahun berjalan senilai Rp 31,33 miliar di sepanjang tahun 2020. 

 
SAPX Chart by TradingView

Dengan demikian, berdasarkan hitungan kasar Kontan.co.id, SAPX mengejar pertumbuhan sekitar 32,86% pada sisi top line dan pertumbuhan sekitar 27,65% pada sisi bottom line.

Pada kuartal I-2021 lalu, SAPX telah membukukan pendapatan sebesar Rp 129,84 miliar, naik 19,52% dibanding realisasi pendapatan di periode yang sama tahun 2020.

Sementara itu pada sisi bottom line, SAPX mencatatkan laba neto tahun berjalan Rp 8,21 miliar di sepanjang kuartal I 2021, turun 27,73% dibanding realisasi laba neto tahun berjalan di kuartal I 2020 yang mencapai Rp 11,36 miliar.

Selanjutnya: Pandemi masih mengerem bisnis transportasi, begini strategi Eka Sari Lorena (LRNA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari