Gencar lakukan aksi korporasi, simak rekomendasi saham Merdeka Copper Gold (MDKA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Dalam aksi korporasinya ini, MDKA berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.007.259.165 atau 1 miliar saham.

Selain itu, emiten pertambangan ini juga akan merilis obligasi bertajuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I 2021 senilai Rp 1,5 triliun. Ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II 2021 dengan nilai maksimal Rp 3 triliun.

Berdasarkan prospektus, Rabu (24/2), obligasi MDKA tersebut akan terbagi menjadi dua seri. Seri A memiliki tenor selama satu tahun dan seri B memiliki tenor selama tiga tahun sejak tanggal emisi. Perusahaan belum menentukan nilai pokok untuk masing-masing seri. Demikian pula dengan besaran kuponnya.


MDKA akan menggunakan 23% dari dana hasil obligasi untuk membayar revolving loan senilai US$ 25 juta. Kemudian, sebesar 11% akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) proyek Tembaga Tujuh Bukit. Sisanya, sebesar 66% akan digunakan sebagai modal kerja.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama melihat, efek dari aksi korporasi tersebut lebih kepada pertumbuhan jangka panjang. Memang, dalam beberapa waktu terakhir, emiten ini cukup massif dalam melakukan ekspansi.

Baca Juga: Merdeka Copper Gold (MDKA) siap laksanakan private placement 1 miliar saham

“Berdasarkan project base, proyek tembaga tujuh bukit memiliki porsi yang cukup besar, diharapkan dengan permintaan yang meningkat dan juga ekspansi dari produk tembaga dapat berdampak positif bagi kinerja MDKA di tahun ini maupun tahun mendatang,” kata dia, Kamis (25/2).

Okie menilai, kenaikan dari harga tembaga menjadi trigger terhadap kenaikan harga saham MDKA. Kenaikan target volume produksi sejalan dengan meningkatnya produksi tembaga pada kuartal I 2021 di pit Partolang, diharapkan dapat berkontribusi positif untuk MDKA. 

Hal tersebut juga seiringan dengan kenaikan harga komoditas yang diharapkan dapat berdampak pada kinerja MDKA pada tahun ini.

Seperti diketahui, MDKA membidik volume produksi tembaga lebih tinggi pada tahun ini ketimbang realisasi produksi pada 2020 seiring dengan perkembangan pit Partolang. 

MDKA menargetkan volume produksi tembaga pada 2021 capai 14.000 hingga 17.000 ton. Jumlah tersebut naik daripada realisasi produksi tembaga tahun lalu yang hanya 5.377 ton.

Okie pun merekomendasikan beli untuk saham MDKA dengan target harga Rp 2.920. Pada penutupan perdagangan Kamis (25/2), saham MDKA naik 1,87% ke harga Rp 2.730 per saham.

Selanjutnya: Dari tambang emas hingga alat berat, simak target United Tractors (UNTR) tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari