KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (
TLKM) terus melakukan transformasi bisnis guna menunjang prospek kinerjanya mendatang. Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Telkom Indonesia Ahmad Reza mengatakan, saat ini TLKM sedang melakukan transformasi bisnis melalui penataan portofolio perusahaan sesuai arahan Kementerian BUMN. Selanjutnya akan dilakukan kajian terhadap berbagai opsi
unlocking value terbaik dari setiap portofolio tersebut yang dapat memberikan manfaat terbesar bagi perusahaan.
“Saat ini Telkom tengah bertransformasi menjadi digital telko dengan fokus pada tiga domain bisnis digital, yakni konektivitas digital, platform digital, dan layanan digital,” terang Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (21/10) malam.
Baca Juga: Lebarkan sayap bisnis, Telkom Indonesia (TLKM) siap masuk bisnis digital Reza menyebut, langkah transformasi TLKM mulai membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari kinerja emiten pelat merah ini yang membaik setidaknya per semester I-2021. TLKM mencatatkan laba bersih sebesar Rp12,5 triliun, tumbuh 13,3% secara
year-on-year (YoY). Dia menambahkan, pertumbuhan laba hingga dua digit diperoleh karena TLKM berhasil mengoptimalkan kinerja produk dan layanan digital perusahaan yang beragam. “Salah satu produk digital Telkom yang mencatat pertumbuhan positif adalah IndiHome, penyedia jasa
fixed broadband bagi masyarakat,” sambung dia. Dari sisi
topline,konstituen Indeks Kompas100 ini mencatat pendapatan konsolidasian sebesar Rp 69,5 triliun atau tumbuh 3,9% yoy. Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan mengamini, kinerja TLKM masih akan ditopang oleh solidnya kinerja Telkomsel dan IndiHome. Selain itu, kerjasama dengan Microsoft bakal mempercepat transformasi digital Telkom. Kerjasama ini akan memperkuat sumber pendapatan dari bisnis digital, seperti MaxStream, Langit Musik, hingga Digi-Ads. Melalui MDI Ventures, TLKM aktif berinvestasi di perusahaan rintisan teknologi. Bisnis data-center (neuCentrix, Telin) juga dapat menjadi katalis pertumbuhan pendapatan.
Rencana penawaran umum saham perdana alias
initial public offering (IPO) anak usaha TLKM, PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel juga akan berdampak positif.
“Rencana IPO Mitratel bakal membantu mengurangi beban pendanaan bagi TLKM, alhasil membuka ruang baru bagi rencana pendanaan TLKM di masa mendatang,” terang Steven kepada Kontan.co.id, Kamis (21/10). Tahun ini, TLKM diproyeksi mampu menggenggam pendapatan hingga 141,04 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp 21,76 triliun. Steven merekomendasikan beli saham TLKM dengan target harga Rp 4.020. Pada perdagangan Jumat (22/10), saham TLKM ditutup menguat 0,52% ke level Rp 3.870 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari