KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina bakal menggencarkan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di sisa tahun ini demi memburu target produksi 880.000 barrel oil equivalent per day (boepd). Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Budiman Parhursip menjelaskan, demi mengejar raihan itu pihaknya berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi di sektor hulu. Budiman merinci, besaran produksi 880.000 boepd terdiri dari produksi minyak sebesar 412 ribu barel per hari (bph) dan produksi gas 2.710 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Adapun, realisasi per Agustus 2020 yakni produksi minyak sebesar 314.000 bopd atau setara 76,21% dari target sebesar 412.000 bopd. Sementara untuk produksi gas, sampai dengan Agustus 2020 terealisasi 2.402 MMSCFD atau setara 88,63% dari target sebesar 2.710 MMSCFD.
Baca Juga: SKK Migas mendorong eksplorasi dan EOR di 13 wilayah kerja minyak dan gas "Di tengah tantangan pandemi Covid-19, kami tak pernah berhenti dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai target yang telah ditetapkan," ujar Budiman dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (12/10). Adapun, sejumlah upaya eksplorasi yang telah dilakukan meliputi eksplorasi 9 sumur dari 14 sumur eksplorasi yang ditargetkan. Sedangkan target kinerja lain yang tengah perusahaan upayakan, di antaranya 257 sumur eksploitasi, 601
workover dan 11.669
well services. Untuk kinerja secara keseluruhan termasuk aset luar negeri maka Pertamina per Agustus 2020 mencatatkan raihan produksi minyak sebesar 414.000 barel per hari (bph) atau melebihi target dan gas 2.670 MMSCFD atau 98,5% dari target. "Dari blok migas domestik, produksi minyak ini tercatat sebesar 314.000 barel per hari (bph) atau melebihi target 310.000 bph, dan produksi gas 2.402 atau sedikit di bawah target 2.403 MMSCFD," terang Budiman. Sementara dari aset migas di luar negeri, PHE berhasil membukukan produksi minyak sebesar 100 ribu bph atau sedikit di bawah target 102.000 bph, sedangkan produksi gas 268 MMSCFD atau 87,3% dari target 307 MMSCFD.
Baca Juga: Sudah punya 14 aset migas di luar negeri, Dirut Pertamina beri sinyal tambah akuisisi Disisi lain, upaya menambah produksi dari aset migas luar negeri masih akan dilakukan Pertamina. Hal ini diungkapkan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati pada awal Oktober ini. Dalam catatan Kontan.co.id, saat ini telah memiliki 14 aset di sejumlah negara.
Nicke menjelaskan, dalam rangka pemenuhan kebutuhan kilang milik Pertamina maka akuisisi perlu dilakukan. "Kenapa akuisisi penting dilakukan karena potensi peningkatan dalam negeri butuh waktu, untuk pemenuhan kilang perlu akuisisi di luar negeri dan bawa minyak ke dalam negeri, akan kita lakukan. Ini bagaimana tingkatkan ketahanan penyediaan crude (minyak mentah)," ungkap Nicke dalam diskusi virtual Lemhanas, Selasa (6/10). Nicke menuturkan lewat proyek kilang yang tengah digarap Pertamina, kapasitas kilang akan meningkat menjadi sebesar 1,8 juta barel per hari sementara estimasi produksi Pertamina dari dalam negeri baru akan mencapai 1,04 juta barel per hari (bph) pada 2025 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari