Gencarnya Penyaluran Bansos pada Awal Tahun Dinilai Hanya Jaga Daya Beli Masyarakat



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Awal tahun 2024 pemerintah gencar menyalurkan bantuan sosial (bansos). Selain menyalurkan bansos yang sudah direncanakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), awal tahun ini pemerintah menambah 2 bansos pangan kepada masyarakat.

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita menyampaikan, bansos yang gencar dilakukan pemerintah awal tahun ini hanya akan menjaga daya beli masyarakat yang menerimanya.

“Imbasnya akan ikut menjaga pola konsumsi mereka dalam  jangka waktu selama kebijakan bansos diberlakukan,” tutur Ronny kepada Konan, Selasa (30/1).


Baca Juga: Menkeu Tegaskan Penyaluran Bansos Dilakukan dalam Konteks Pelaksanaan APBN

Dana yang dibelanjakan oleh penerima tersebut akan menjadi pemasukan oleh pihak lain, yang kemudian dikonsunsumsikan lagi,  lalu imbasnya menjadi semakin meluas. sehingga secara kasat mata, ragam bansos yang diberikan  pemerintah akan turut memperbaiki performa konsumsi rumah tangga.

Untuk diketahui, tahun ini Pemerintah menambah 2 bansos baru untuk memitigasi risiko pangan, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 200 ribu untuk Januari, Februari, dan Maret 2024. Bantuan ini akan diberikan langsung untuk 3 bulan yakni Rp 600 ribu pada Februari kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Kemudian, penyaluran bantuan pangan beras (BPB) hingga Juni 2024. Bantuan beras ini akan diberikan kepada 22 juta penerima bantuan pangan (PBP) yang masing-masing menerima 10 kg beras/bulan.

Baca Juga: Penyaluran Bansos pada Awal Tahun Dinilai Bisa Jaga Daya Beli Jelang Ramadan

Meski begitu, Ronny menilai bansos tambahan ini hanya akan menjaga daya beli masyarakat saja, dan kecil potensinya untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga secara signifikan.

Hal ini karena, saat ini kondisi daya beli memang sedang turun, dan cukup mengganggu pola konsumsi masyarakat kelas menengah ke bawah.

“Jadi BLT berpotensi hanya menormalisasi daya beli penerimanya, alias tidak akan terlalu meningkatkan konsumsi rumah tangga secara signifikan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .