NEW YORK. Chief executive officer (CEO) General Motors Co (GM), Dan Akerson berencana mengundurkan diri bulan depan dan akan digantikan Mary Barra, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala produksi global. Naiknya Mary Baba diyakini akan membawa GM menuju pengembangan produk baru setelah perusahaan bangkrut empat tahun lalu. Penunjukan Barra , (51) menjadi terobosan bagi GM. Sebab, Barra akan menjadi wanita pertama yang memimpin perusahaan otomotif global. Barra tidak asing lagi dengan GM, sebab Ayahnya juga dulu bekerja di GM. Barra sendiri sudah menghabiskan 33 tahun masa hidupnya bersama dengan perusahaan otomotif nomor wahid di AS tersebut.
Kenaikan Barra menandai munculnya kembali seorang insinyur di pucuk pimpinan GM. Sebelumnya, GM dikuasai oleh eksekutif yang memiliki latar belakang keuangan yang sering mendapat kritik dari investor, karena dinilai kurang pengalaman di bidang produk bisnis . Analis menilai, dengan latar belakang teknik, serta pengalaman kerjanya yang panjang di pengembangan produk, Barra memiliki keahlian yang dibutuhkan perusahaan. Pertanyaan besarnya adalah, apakah Barra mampu melakukan tugas barunya ini? "Promosi Barra sebagai CEO menunjukkan ada akan evolusi perusahaan dan bisa menarik investor jangka panjang yang selama skeptis dengan manajemen yang kecewa dengan manajemen yang mayoritas dikuasai pelaku keuangan," kata Brian Johnson, analis dari Barclays. GM mengatakan pada hari Selasa, bahwa Akerson yang akan mundur pada tanggal 15 Januari. Semula, dirinya berniat mundur di pertengahan 2014, namun karena istrinya dalam keadaan sakit, Akerson memutuskan untuk mempercepat pengunduran dirinya. Barra akan menjadi9 CEO kelima GM dalam waktu kurang dari lima tahun, sejak Rick Wagoner diturunkan oleh pemerintahan Obama pada Maret 2009 lalu karena perusahaan bankrut.