Generali akan Genjot Pendapatan Premi Kanal Bancassurance, Ini Strateginya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) akan mendorong pendapatan premi dari kanal bancassurance pada tahun ini lewat sejumlah strategi.

Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan kerja sama dengan beberapa bank untuk mendorong kinerja bancassurance, baik bank nasional maupun bank daerah. 

Dari setiap partnership yang dilakukan, dia bilang pihaknya ingin menghadirkan produk-produk inovatif yang bisa memenuhi kebutuhan proteksi bagi para nasabah di masing-masing bank. 


"Kolaborasi dan partnership terus diperkuat dan kami juga terus melakukan ekspansi ke beberapa bank partner baru untuk terus memudahkan nasabah mendapatkan perlindungan asuransi," katanya kepada Kontan, Jumat (19/4).

Baca Juga: Ini Kata Generali Indonesia Soal Kinerja Unitlink hingga Maret 2024

Vivin berharap para tenaga pemasar atau agen bisa terus memperkenalkan produk dan layanan Generali, khususnya lewat kanal bancassurance. Dia bilang tenaga pemasar punya peran penting untuk mendorong kinerja perusahaan. 

Saat ini, dia mengatakan pihaknya punya lebih dari 10.000 tenaga pemasar berlisensi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Vivin menyatakan kontribusi premi dari kanal bancassurance masih kalah dengan keagenan per kuartal I-2024. Meskipun demikian, dia tak membeberkan nilai dari kontribusi premi bancassurance tersebut.

Vivin menyebut Generali Indonesia masih terus mengoptimalkan bisnis melalui berbagai kanal distribusi, termasuk agency dan bancassurance.

"Saat ini, agency masih memiliki kontribusi terbesar, tetapi bancassurance tetap memiliki potensi yang tinggi karena masing-masing segmen memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda," ungkapnya.

Baca Juga: OJK Catat Ada 32 UUS yang Berencana Lakukan Spin Off Sampai Akhir 2026

Menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), sepanjang 2023, pendapatan premi kanal distribusi bancassurance tercatat sebesar Rp 77,13 triliun. Nilai tersebut turun 12,5% jika dibandingkan 2022. 

Meskipun demikian, hingga Desember 2023, pendapatan premi dari kanal distribusi bancassurance masih menjadi penopang tertinggi pendapatan premi dengan kontribusi 43,4% terhadap total premi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi