Generali Indonesia Maksimalkan Kanal Pemasaran di Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) mengungkapkan, berdasarkan perolehan gross written premium (GWP) hingga Kuartal III 2023, kontribusi dari kanal keagenan masih mendominasi pendapatan premi. 

Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan, perseroan berharap kontribusi dari kanal keagenan dapat terus tumbuh di tahun 2024. Dengan tetap memaksimalkan seluruh kanal distribusi, baik dari keagenan, partnership atau bancassurnace, corporate solution, dan direct channel.

"Kami percaya dengan memaksimalkan semua kanal distribusi, akan semakin banyak dan semakin luas juga untuk menjangkau lebih banyak orang mendapatkan perlindungan asuransi," jelas Vivin pada Kontan.co.id, Senin (8/1).


Baca Juga: Generali Optimis Bisnis Asuransi Kesehatan Akan Tumbuh Tahun Ini

Pada tahun ini, Generali tetap fokus ke inovasi dan strategi yang akan terus bergerak sesuai dengan kebutuhan pasar serta akan berjalan sesuai dengan segmennya masing-masing.

"Melalui strategi multi-channel dan multi-product ini diharapkan bisa mengakomodir kebutuhan proteksi masyarakat yang saat ini sedang meningkat," ungkap Vivin.

Selain itu, Vivin menambahkan guna terus mendorong pergerakan pada industri asuransi,Generali Indonesia juga akan mengoptimalkan layanan nasabah secara digital untuk memudahkan dalam berasuransi.

Menurut Vivin melalui aplikasi Gen iClick, Generali Indonesia akan terus meningkatkan layanan polis nasabah serta berbagai added value kepada nasabah. 

"Misalnya saja  GenTalks – webinar gratis yang berisi update terkini terkait informasi kesehatan dan finansial, dan berbagai digitalisasi end to end proses lainnya yang terus kami optimalkan," ujar Vivin.  

Baca Juga: Generali Indonesia Optimistis Kanal Bancassurance Bakal Tumbuh Pada Tahun 2024

Mengutip laporan keuangan konvensional Generali Indonesia per November 2023, perseroan mencatatkan pendapatan premi Rp2,75 triliun. Angka tersebut naik 3,7% dibandingkan dengan per November 2022 yakni Rp2,66 triliun.  

Catatan tersebut turut mendukung jumlah pendapatan yang naik 32% menjadi Rp2,7 triliun dari Rp2,04 triliun per November 2022. Hasil investasi terhitung mencapai Rp124 miliar, setelah sebelumnya negatif Rp539 miliar pada November 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto