KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski imbal hasil sebagian unitlink masih merah, produk asuransi berbalut investasi ini semakin digemari. Seperti yang terjadi di Generali Indonesia. Perusahaan asuransi yang berinduk di Italia dan telah berada di Indonesia sejak tahun 2009 ini mencatat, hingga pertengahan tahun 2018, produk unitlink berkontribusi sekitar 73% dari total perolehan premi. Salah satu unitlink andalan Generali Indonesia bertajuk iPLAN. Pada semester pertama 2018 Generali telah mencapai total perolehan premi bruto sebesar Rp 1,6 trilliun, tumbuh 6,2% dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya alias year on year (yoy). Laba setelah pajak sebesar Rp 65 miliar dan total aset bertumbuh sebesar 15% (yoy) menjadi Rp 7 triliun di semester pertama tahun ini. "Laba tumbuh lebih pesat dibanding pertumbuhan premi. Artinya investasi yang kita lakukan bagus," kata CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman, Rabu (5/9). Di semester I, Generali Indonesia membayar klaim sebesar Rp 300 miliar, meningkat 23% dibanding periode sama tahun lalu.
Generali Indonesia mengandalkan unitlink
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski imbal hasil sebagian unitlink masih merah, produk asuransi berbalut investasi ini semakin digemari. Seperti yang terjadi di Generali Indonesia. Perusahaan asuransi yang berinduk di Italia dan telah berada di Indonesia sejak tahun 2009 ini mencatat, hingga pertengahan tahun 2018, produk unitlink berkontribusi sekitar 73% dari total perolehan premi. Salah satu unitlink andalan Generali Indonesia bertajuk iPLAN. Pada semester pertama 2018 Generali telah mencapai total perolehan premi bruto sebesar Rp 1,6 trilliun, tumbuh 6,2% dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya alias year on year (yoy). Laba setelah pajak sebesar Rp 65 miliar dan total aset bertumbuh sebesar 15% (yoy) menjadi Rp 7 triliun di semester pertama tahun ini. "Laba tumbuh lebih pesat dibanding pertumbuhan premi. Artinya investasi yang kita lakukan bagus," kata CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman, Rabu (5/9). Di semester I, Generali Indonesia membayar klaim sebesar Rp 300 miliar, meningkat 23% dibanding periode sama tahun lalu.
