Generali Indonesia Sebut Produk Tradisional Lebih Diminati Ketimbang Unitlink



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) menyatakan produk tradisional lebih diminati ketimbang unitlink pada kuartal III-2023.

Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama tak memungkiri hingga saat ini kebutuhan masyarakat terhadap unitlink maupun tradisional masih baik. Sebelumnya, dia sempat bilang porsi unitlink dan tradisional cukup seimbang dengan porsi 50%-50%.

"Akan tetapi, pada kuartal III-2023 terdapat kecenderungan nasabah yang lebih memilih produk tradisional dibandingkan dengan produk unit link," ucapnya kepada KONTAN.CO.ID, Jumat (4/11).


Mengenai kinerja unitlink dan produk tradisional, Vivin menyebut Generali Indonesia sepenuhnya menyerahkan kepada kebutuhan nasabah. Dia menyebut pangsa pasar di Indonesia sangat luas, yang terdiri dari berbagai segmen yang berbeda dan masing-masing segmen memiliki kebutuhan proteksi tersendiri.

Baca Juga: AXA Mandiri Sebut Produk Konvensional Masih Lebih Diminati Ketimbang Unitlink

Menurut Vivin, pada setiap segmennya, nasabah memiliki kebutuhan dan prioritas proteksi yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, dia bilang Generali Indonesia berupaya memberikan keleluasaan nasabah untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan, baik produk unitlink maupun tradisional.

Dia menerangkan, melalui strategi multi channel dan multi product tersebut diharapkan bisa mengakomodir kebutuhan proteksi masyarakat yang saat ini sedang meningkat.

Vivin juga mengungkapkan hingga September 2023, premi Generali Indonesia masih bertumbuh secara positif dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun demikian, dia enggan membeberkan angka pendapatan premi perusahaan hingga September 2023.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan pertumbuhan akumulasi premi asuransi jiwa membaik, tetapi masih kontraksi   7,93% YoY dengan nilai sebesar Rp 132 triliun per September 2023. Didorong oleh normalisasi kinerja pendapatan premi lini usaha PAYDI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari