KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) memproyeksikan pendapatan premi baik dari produk tradisional maupun unitlink masih akan tumbuh pada tahun depan. Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan optimisme pertumbuhan itu seiring dengan kesadaran masyarakat yang terus meningkat sejalan dengan literasi dan edukasi yang terus dilakukan. "Inovasi-inovasi serta berbagai kemudahan berasuransi yang didukung oleh digitalisasi juga terus berjalan. Dengan demikian, kami optimistis pertumbuhan masih terjadi hingga 2024," ucapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (29/11).
Dari sisi klaim, Vivin berharap adanya penurunan angka klaim, yang berarti masyarakat bisa lebih sehat. Namun, peningkatan klaim kesehatan yang terjadi saat ini mengindikasikan bahwa asuransi masih sangat dibutuhkan masyarakat.
Baca Juga: Generali Catat RBC Beradal di Level 327% per September 2023 Vivin optimistis kedua segmen baik unitlink maupun tradisional masih akan tumbuh baik. Untuk terus mendorong makin banyaknya masyarakat yang terlindungi, edukasi keuangan di segala lini terus gencar dilakukan. Selain itu, para tenaga pemasar juga terus aktif mengenalkan dan menjelaskan berbagai produk Generali. Vivin mengatakan Generali juga terus melihat perkembangan pasar dan produk apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk perlindungan mereka. "Berdasarkan hal itu, Generali akan terus mengembangkan produk-produk inovatif yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di setiap segmennya. Selain produk, layanan prima dan added value kepada nasabah juga terus diperkuat dan hadir," katanya. Vivin menyebut, ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh industri asuransi jiwa. Salah satu tantangannya, yaitu literasi atau edukasi masyarakat terkait dengan produk-produk perlindungan asuransi, baik produk tradisional maupun produk unitlink. Vivin menambahkan, premi Generali Indonesia masih bertumbuh secara positif hingga September 2023, jika dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu. Dia mengatakan dari keseluruhan premi yang diperoleh, baik premi baru maupun renewal premi, komposisi antara unit link dan tradisional masih seimbang.
"Namun, memang untuk premi baru, khususnya di kuartal III-2023, didominasi oleh produk tradisional, jika dibandingkan dengan produk unit link," ujarnya. Untuk pembayaran klaim, Vivin menyampaikan hingga September 2023, Generali sudah membayarkan klaim senilai Rp 859,9 miliar klaim meninggal dunia, penyakit kritis dan kesehatan, untuk lebih dari 189.000 kasus klaim. "Dari keseluruhan total klaim tersebut, terjadi peningkatan klaim kesehatan sebesar 51,8%," ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat