Generali Sebut Produk Tradisional Mulai Mendominasi pada Kuartal III 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) menyatakan mulai ada kecenderungan minat nasabah berubah ke produk tradisional mulai kuartal III-2023.

Meskipun demikian, Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan prospek produk tradisional maupun unitlink masih cerah ke depannya.

"Berkaitan dengan porsi unitlink dan tradisional, untuk premi baru dari Juli hingga September 2023 atau pada kuartal III memang didominasi oleh produk tradisional dibandingkan dengan produk unitlink," ucapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/11).


Mengenai prospek ke depan, Vivin optimistis kedua segmen masih akan tumbuh baik meskipun pada kuartal III-2023 porsi tradisional lebih diminati.

Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Asuransi Jiwa Bakal Fokus Pasarkan Produk Tradisional

Vivin tak memungkiri kedua produk asuransi baik unitlink dan tradisional memiliki segmennya masing-masing karena pasar asuransi dan kebutuhan nasabah yang sangat beragam.

Dia menyampaikan di setiap segmennya, nasabah memiliki kebutuhan dan prioritas proteksi yang berbeda satu sama lain. Hal itu tentunya sangat berkaitan dalam rangkaian produk asuransi yang dibutuhkan. 

"Oleh karena itu, melalui strategi multi-channel dan multi-product diharapkan bisa mengakomodir kebutuhan proteksi masyarakat yang saat ini sedang meningkat," katanya.

Untuk terus mendorong makin banyak masyarakat yang terlindungi, Vivin mengatakan Generali Indonesia juga melakukan edukasi keuangan di segala lini. Selain itu, dai mendorong agar para tenaga pemasar juga terus aktif mengenalkan dan menjelaskan berbagai produk Generali kepada nasabah.

Baca Juga: Prudential Sebut Porsi Produk Tradisional dan Unitlink Masih Seimbang

Dia mengatakan Generali Indonesia akan terus mengembangkan produk-produk inovatif yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di setiap segmennya. 

Vivin menerangkan premi Generali Indonesia masih bertumbuh positif hingga September 2023, jika dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu. Meskipun demikian, dia enggan membeberkan nilai pertumbuhan premi perusahaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi