KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa (Dokab) resmi menjadi pemegang saham PT Bank Jago Tbk. Aplikasi layanan
on-demand dan penyedia layanan pembayaran itu menggengam 22% saham bank berkode saham
ARTO tersebut. Dokab melakukan transaksi pembelian pada hari ini, Jumat (18/12) sebanyak 1.956.600.000 lembar. Transaksi terjadi di harga Rp 1.150 per lembar saham sehingga total dana yang digelontorkan Gojek mencapai Rp 2,25 triliun.
Direktur Utama PT Dompet Karya anak Bangsa Andre Soelistyo dalam keterbukaan di Bursa Efek Indonesia mengatakan, Dokab telah memiliki 449,145,000 lebar saham Bank Jago atau sekitar 4,14% sebelum transaksi yang dilakukan hari ini. Dengan begitu, kepemilikan Gojek di Bank Jago itu mencapai 22,16%. " Tujuan transaksi merupakan investasi di mana status kepemilikan saham langsung," tulisnya.
Baca Juga: Buka rekening Bank Jago bakal bisa lewat aplikasi Gojek Andre bilang, investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya. Kemitraan dengan Bank Jago adalah sebuah pencapaian baru bagi Gojek dalam menyediakan berbagai solusi dari masalah sehari-hari melalui teknologi. Sementara Bank Jago memang memfokuskan diri menjadi bank digital penuh dengan layanan perbankan bagi UMKM dan berbagai lapisan masyarakat. Dengan kolaborasi ini, Bank Jago akan menyediakan layanan perbankan digital melalui platform Gojek, sehingga pelanggan Gojek dapat membuka rekening Bank Jago dan mengelola keuangan lebih mudah lewat aplikasi Gojek. Andre menambahkan, kolaborasi ini akan menjadi awal dari cara baru dalam menawarkan layanan keuangan kepada para pengguna Gojek. Melalui kolaborasi ini, Gojek juga dapat mengembangkan model agar bisa bermitra dengan berbagai institusi perbankan lainnya. "Kami ingin terus meningkatkan kerja sama seperti ini, agar aplikasi Gojek dapat semakin menjadi andalan masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan finansial mereka," lanjutnya. Terlaksananya transaksi ini tidak mengubah pengendalian saham di Bank Jago. PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology (WTT) tetap sebagai pemegang saham pengendali. Susunan kepemilikan saham Bank Jago menjadi MEI 37,65%, WTT 13,35%, PT Dompet Karya Anak Bangsa 22,16% dan 26,84% dimiliki publik. Kharim Siregar, Direktur Utama Bank Jago menyambut baik kerjasama dengan Gojek yang memiliki jutaan konsumen dan mitra usaha di seluruh Indonesia. Menurutnya, keduanya akan saling melengkapi. Menurutnya, kolaborasi strategis antara Bank berbasis teknologi seperti Jago dan super-app seperti Gojek merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kolaborasi mendalam ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan bisa terus menjadikan Indonesia tuan rumah di negeri sendiri. "Sebagai bank berbasis teknologi yang dirancang khusus dengan sistem API terbuka, Bank Jago juga akan bekerja sama dengan pemain-pemain ekosistem digital lain untuk memperluas akses keuangan," kata Kharim.
Baca Juga: Gojek kucurkan investasi Rp 2,25 triliun kuasai 22% saham Bank Jago Bank Jago didirikan pada 1992 dengan nama PT Bank Artos Indonesia (Bank Artos). Pada 2020, Bank Artos melakukan perubahan nama menjadi PT Bank Jago Tbk sebagai bagian dari transformasi perusahaan untuk menjadi bank berbasis teknologi (digital bank). Hal ini sejalan dengan aspirasi perusahaan untuk meningkatkan kesempatan tumbuh masyarakat melalui layanan keuangan dengan mengoptimalkan teknologi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto