Genjot akusisi lahan, DMAS tingkatkan capex 25%



JAKARTA. Di tengah maraknya emiten yang memangkas anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex), emiten baru PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) justru melakukan sebaliknya. Perseroan berencana menaikkan capex sekitar 25% dari anggaran semula sebesar Rp 1,2 triliun. Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris perusahaan DMAS mengatakan peningkatan capex dilakukan lantaran perseroan ingin menggejot ekspansi lahan. "Kita ingin memperkuat lahan karena lahan sudah semakin langka," kata Tondy pada KONTAN, Rabu (8/7). Tahun ini perseroan berencana mengakuisisi lahan 140 hektare (ha) yang terletak di wilayah selatan kawasan Deltamas. Padahal sebelumnya, emiten properti ini hanya menargetkan penambahan 40 ha. Sementara saat ini, DMAS masih memiliki land bank seluas 1.845 ha. Sebelumnya, DMAS menggarkan capex Rp 1,2 triliun atau naik 50% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 800 miliar dengan rincian 20% untuk penambahan lahan dan 80% untuk pembangunan infrastruktur serta properti investasi. Dengan rencana kenaikan tersebut maka anggaran capex grup Sinarmas ini akan mencapai sekitar Rp 1,5 triliun. Dana tersebut bersumber dari dana IPO dan kas internal. Sementara untuk pembangunan infrastruktur dan properti investasi, anak usaha Sinarmas Land ini akan mengembangkan bangunan pabrik untuk disewakan, apartemen sewa, hotel, serta infastruktur Jalan dan air. Di kuartal III ini, DMAS akan membangun 11.000 meter persergi (m2) pabrik sewa. Pemabngunannya akan selesai dalam waktu enam bulan. Adapun investasinya mencapai Rp 4,5 juta per m2. Sedangkan 4.000 m2 sudah selesai kembangkan dan dipasarakan sejak Mei lalu dengan harga sewa Rp 2,3 juta per m2. "Saat ini sudah ada perusahaan asing yang bergerak di bidang logistik yang yang telah menyewa seluas 1.100 m2," kata Tondy. Selain itu, DMAS juga akan membangun apartemen services diatas lahan 1 ha. Ini sedang tahap pembangunan tengah pemabngunan tiang pancang dan sementara kontruksi masih baru akan ditenderkan. Pembangunannya ditargekan akan selesai bulan Maret tahun depan. Adapun hotel akan dibangun di atas lahan 1 ha dengan jumlah kamar sekitar 150- 200 kamar. Hotel ini ditargetkan untuk para ekspatriat yang ada di kawasan Deltamas dan akan memakan investasi sekitar Rp 100 miliar-Rp 150 miliar. Untuk mengoperasikan hotel tersebut, perseroan akan bekerjasama dengan operator asal Jepang. Pembangunan hotel bintang tiga ini akan dimulai kuartal IV mendatang dan ditargetkan rampung dalam delapan bulan. Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan Rp 2,2 triliun atau 43% dari tahun sebelumnya yakni Rp 1,53%. Dan laba bersih ditargetkan naik dari Rp 964,1 miliar menjadi sekitar Rp 1,2 triliun-Rp 1,3 triliun. Sementara pra penjualan atau marketing sales ditargetkan bisa mencapai Rp 1,9 triliun- Rp 2 triliun. Kendati di kuartal I realisasinya baru 25% atau sebesar Rp 475 miliar namun perseroan optimis target tersebut dapat tercapai. "Kita masih akan tetap mempertahankan target," ujar Tondy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa