JAKARTA. Perusahaan transportasi, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berniat memperkuat lini bisnis logistik. Untuk itu, ASSA akan membangun gudang (warehouse). Presiden Direktur Adi Sarana Prodjo Sunarjanto menuturkan, mulai awal tahun depan, Adi Sarana akan melakukan uji kelayakan atau feasibility study untuk pembuatan unit usaha baru tersebut. “Costumer logistik kami maunya one stop service. Jadi, bisnis logistik kami harus dilengkapi dengan warehouse,” paparnya, Selasa (18/12).Perusahaan yang baru mencatatkan saham di bursa pada bulan November 2012 lalu ini akan mendirikan pergudangan di kawasan industrial, baik di sekitar Jakarta maupun di kota-kota besar di pulau Jawa. "Ini supaya kami lebih dekat dengan konsumen," ujarnya.Dia menyebut, langkah perusahaan memasuki bisnis pergudangan itu demi mempertebal margin dari lini bisnis logistik. Selama ini, margin logistik hanya 3%. Margin bisa lebih tinggi, jika nantinya warehouse dijual atau disewakan.Hanya saja, Prodjo belum mau menyebut luas gudang yang akan dibangun. “Kami baru mulai studi kelayakan. Jika berjalan mulus, maka eksekusi tanah sekaligus pembangunan sudah bisa dimulai pada 2014," ujarnya.Sebagai gambaran, saat ini, kontribusi dari bisnis logistik terhadap total pendapatan Adi Sarana masih sekitar 11%. Penyumbang terbesar pendapatan perusahaan dari bisnis rental mobil, sebesar 70%, dan bisnis penjualan mobil bekas atau used car sekitar 19%. Perusahaan berkode saham ASSA ini punyai 600 unit truk yang digunakan untuk menjalankan bisnis logistik. Adapun, untuk tahun depan, Adi Sarana berencana menambah armada untuk memperkuat bisnis rental mobil. Perusahaan menyiapkan belanja modal Rp 600 miliar-Rp 700 miliar. Sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar akan digunakan membeli 3.700 mobil operasional baru. Saat ini, Adi Sarana sudah punya 10.200 mobil operasional.Sisa dana Rp 100 miliar akan digunakan menambah infrastruktur, penambahan cabang, dan penyempurnaan sistem IT. Melalui tambahan armada itu, Prodjo menargetkan, pendapatan tahun depan mencapai Rp 1 triliun, atau naik 20% dibanding target tahun ini, yaitu Rp 800 miliar. Sedangkan, laba bersih sebelum pajak diproyeksi mencapai Rp 100 miliar, naik tiga kali dari target tahun ini, Rp 30 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Genjot bisnis logistik, Adi Sarana bikin gudang
JAKARTA. Perusahaan transportasi, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berniat memperkuat lini bisnis logistik. Untuk itu, ASSA akan membangun gudang (warehouse). Presiden Direktur Adi Sarana Prodjo Sunarjanto menuturkan, mulai awal tahun depan, Adi Sarana akan melakukan uji kelayakan atau feasibility study untuk pembuatan unit usaha baru tersebut. “Costumer logistik kami maunya one stop service. Jadi, bisnis logistik kami harus dilengkapi dengan warehouse,” paparnya, Selasa (18/12).Perusahaan yang baru mencatatkan saham di bursa pada bulan November 2012 lalu ini akan mendirikan pergudangan di kawasan industrial, baik di sekitar Jakarta maupun di kota-kota besar di pulau Jawa. "Ini supaya kami lebih dekat dengan konsumen," ujarnya.Dia menyebut, langkah perusahaan memasuki bisnis pergudangan itu demi mempertebal margin dari lini bisnis logistik. Selama ini, margin logistik hanya 3%. Margin bisa lebih tinggi, jika nantinya warehouse dijual atau disewakan.Hanya saja, Prodjo belum mau menyebut luas gudang yang akan dibangun. “Kami baru mulai studi kelayakan. Jika berjalan mulus, maka eksekusi tanah sekaligus pembangunan sudah bisa dimulai pada 2014," ujarnya.Sebagai gambaran, saat ini, kontribusi dari bisnis logistik terhadap total pendapatan Adi Sarana masih sekitar 11%. Penyumbang terbesar pendapatan perusahaan dari bisnis rental mobil, sebesar 70%, dan bisnis penjualan mobil bekas atau used car sekitar 19%. Perusahaan berkode saham ASSA ini punyai 600 unit truk yang digunakan untuk menjalankan bisnis logistik. Adapun, untuk tahun depan, Adi Sarana berencana menambah armada untuk memperkuat bisnis rental mobil. Perusahaan menyiapkan belanja modal Rp 600 miliar-Rp 700 miliar. Sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar akan digunakan membeli 3.700 mobil operasional baru. Saat ini, Adi Sarana sudah punya 10.200 mobil operasional.Sisa dana Rp 100 miliar akan digunakan menambah infrastruktur, penambahan cabang, dan penyempurnaan sistem IT. Melalui tambahan armada itu, Prodjo menargetkan, pendapatan tahun depan mencapai Rp 1 triliun, atau naik 20% dibanding target tahun ini, yaitu Rp 800 miliar. Sedangkan, laba bersih sebelum pajak diproyeksi mencapai Rp 100 miliar, naik tiga kali dari target tahun ini, Rp 30 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News