JAKARTA. PT United Tractors Tbk terus berupaya memperbesar lini bisnis pertambangan. Tak heran, perusahaan yang bergerak di bisnis utama jual beli alat berat ini gencar menyisir lahan tambang baru. Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengungkapkan, saat ini, pihaknya sedang proses finalisasi untuk mengakuisisi lahan tambang di Kalimantan Tengah. "Proses akuisisi ditargetkan rampung pada Agustus tahun ini," ujarnya, Jumat (27/7). Menurut Sara, proses akuisisi tambang baru greenfield itu akan dilakukan melalui anak perusahaan, yaitu PT Tuah Turangga Agung (TTA). United Tractors memang getol mengakuisisi perusahaan yang memiliki konsesi tambang batubara di Kalimantan Tengah.Namun, karena masih dalam tahap finalisasi, dia menolak menjelaskan lebih detil soal luas lahan yang akan diakuisisi, termasuk jumlah cadangan batubara dan konsesi yang terkandung dalam konsesi itu. Yang jelas, kata Sara, pihaknya telah menyiapkan dana Rp 300 miliar untuk keperluan pengembangan usaha tersebut. "Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan akuisisi, pengembangan segmen usaha kontraktor batu bara, dan membangun infrastruktur di sekitar area pertambangan," jelasnya.Ekspansi penambahan lahan tambang baru itu sangat penting bagi kelansungan bisnis perusahaan berkode saham UNTR ini. Maklum, perusahaan punya ambisi memperbesar kontribusi pendapatan dari segmen usaha pertambangan.Kata Sara, kontribusi segmen usaha pertambangan terhadap total pendapatan saat ini masih kecil, yaitu sekitar 10%. Namun, karena tren permintaan yang terus meningkat, dia optimis sektor tambang batubara masih prospektif.Pasok eksporSara mengutarakan, seluruh hasil produksi batubara perseroan dipasarkan untuk ekspor. Beberapa negara tujuan ekspor, yaitu Jepang, Korea Selatan, Cina dan negara Asia lainnya. Sebagai gambaran, bisnis tambang batubara UNTR dijalankan melalui beberapa tambang yang diakuisisinya. PT Prima Multi Mineral berlokasi di Rantau, Kalimantan Selatan, memiliki kandungan batubara berkualitas tinggi berkalori 6.700 kcal (adb), serta kapasitas produksi 3 juta ton per tahun. Sementara, PT Tuah Turangga Agung yang berlokasi di kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengahmulai berproduksi komersial sejak Mei 2010. Tambang ini diharapkan dapat terus meningkatkan kapasitas produksinya hingga mencapai 2,5 juta ton setahun.Tak hanya itu, UNTR terus memperlebar konsesi tambang dengan mengakuisisi PT Agung Bara Prima (ABP) pada 2010. Kemudian, mengambil alih PT Bukit Enim Energi, yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan, PT Asmin Bara Bronang dan PT Asmin Bara Jaan di Kalimantan Tengah, serta PT Duta Sejahtera dan PT Duta Nurcahya, yang berlokasi di Barito Utara, Kalimantan Tengah. Dus, hingga kini Perseroan sudah mengelola areal penambangan dengan status IUP (Ijin Usaha Pertambangan) operasi produksi di 8 wilayah konsesi. Total perkiraan cadangan batubara perusahaan mencapai 317-392 juta ton.Dari konsesi yang ada, Sara mengklaim, produksi batubara perusahaan sudah mencapai 3 juta ton per tahun. "Tentunya produksi akan terus meningkat seiring penambahan konsesi lahan tambang.Sejatinya, tahun ini, United Tractors sedang membidikakuisisi dua konsesi tambang, yaitu di Kalteng dan Kaltim.
Genjot bisnis tambang, UNTR caplok lahan baru
JAKARTA. PT United Tractors Tbk terus berupaya memperbesar lini bisnis pertambangan. Tak heran, perusahaan yang bergerak di bisnis utama jual beli alat berat ini gencar menyisir lahan tambang baru. Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengungkapkan, saat ini, pihaknya sedang proses finalisasi untuk mengakuisisi lahan tambang di Kalimantan Tengah. "Proses akuisisi ditargetkan rampung pada Agustus tahun ini," ujarnya, Jumat (27/7). Menurut Sara, proses akuisisi tambang baru greenfield itu akan dilakukan melalui anak perusahaan, yaitu PT Tuah Turangga Agung (TTA). United Tractors memang getol mengakuisisi perusahaan yang memiliki konsesi tambang batubara di Kalimantan Tengah.Namun, karena masih dalam tahap finalisasi, dia menolak menjelaskan lebih detil soal luas lahan yang akan diakuisisi, termasuk jumlah cadangan batubara dan konsesi yang terkandung dalam konsesi itu. Yang jelas, kata Sara, pihaknya telah menyiapkan dana Rp 300 miliar untuk keperluan pengembangan usaha tersebut. "Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan akuisisi, pengembangan segmen usaha kontraktor batu bara, dan membangun infrastruktur di sekitar area pertambangan," jelasnya.Ekspansi penambahan lahan tambang baru itu sangat penting bagi kelansungan bisnis perusahaan berkode saham UNTR ini. Maklum, perusahaan punya ambisi memperbesar kontribusi pendapatan dari segmen usaha pertambangan.Kata Sara, kontribusi segmen usaha pertambangan terhadap total pendapatan saat ini masih kecil, yaitu sekitar 10%. Namun, karena tren permintaan yang terus meningkat, dia optimis sektor tambang batubara masih prospektif.Pasok eksporSara mengutarakan, seluruh hasil produksi batubara perseroan dipasarkan untuk ekspor. Beberapa negara tujuan ekspor, yaitu Jepang, Korea Selatan, Cina dan negara Asia lainnya. Sebagai gambaran, bisnis tambang batubara UNTR dijalankan melalui beberapa tambang yang diakuisisinya. PT Prima Multi Mineral berlokasi di Rantau, Kalimantan Selatan, memiliki kandungan batubara berkualitas tinggi berkalori 6.700 kcal (adb), serta kapasitas produksi 3 juta ton per tahun. Sementara, PT Tuah Turangga Agung yang berlokasi di kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengahmulai berproduksi komersial sejak Mei 2010. Tambang ini diharapkan dapat terus meningkatkan kapasitas produksinya hingga mencapai 2,5 juta ton setahun.Tak hanya itu, UNTR terus memperlebar konsesi tambang dengan mengakuisisi PT Agung Bara Prima (ABP) pada 2010. Kemudian, mengambil alih PT Bukit Enim Energi, yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan, PT Asmin Bara Bronang dan PT Asmin Bara Jaan di Kalimantan Tengah, serta PT Duta Sejahtera dan PT Duta Nurcahya, yang berlokasi di Barito Utara, Kalimantan Tengah. Dus, hingga kini Perseroan sudah mengelola areal penambangan dengan status IUP (Ijin Usaha Pertambangan) operasi produksi di 8 wilayah konsesi. Total perkiraan cadangan batubara perusahaan mencapai 317-392 juta ton.Dari konsesi yang ada, Sara mengklaim, produksi batubara perusahaan sudah mencapai 3 juta ton per tahun. "Tentunya produksi akan terus meningkat seiring penambahan konsesi lahan tambang.Sejatinya, tahun ini, United Tractors sedang membidikakuisisi dua konsesi tambang, yaitu di Kalteng dan Kaltim.