JAKARTA. Demi memperkuat bisnis layanan suara, operator selular berbasis code division multiple access (CDMA) PT Bakrie Telecom Tbk memperluas cakupan pelanggan. Pemilik merek dagang Esia ini membidik masyarakat berpenghasilan terbatas alias segmen marginal untuk menggunakan layanan suara (voice). Esia telah meluncurkan tiga jenis kartu perdana baru alias starter pack. Pertama, kartu perdana "Nelpon GSM 100% Balik Pulsa". Artinya, pelanggan yang mengisi ulang minimal Rp 10.000 menggunakan kartu perdana itu, akan mendapatkan kembali jumlah pulsa senilai pulsa yang dihabiskan. Dua kartu perdana lainnya, yaitu tipe "Gratis Nelpon+SMS Sepuasnya", dan tipe "Gratis Ribuan SMS ke Semua Operator".Vice President Marketing Bakrie Telecom, Rita Purnaeni, menyebut, kartu perdana itu terutama menyasar pelanggan dari kalangan pedagang kaki lima, pekerja harian, sopir, satpam dan tukang ojek. "Mereka masih sangat butuh layanan suara, yang saat ini belum terlayani dengan baik oleh operator lain," ujarnya, Kamis (14/2).Menurut Rita, tiga jenis kartu perdana Esia yang masing-masing seharga Rp 5.000 itu, terutama akan dipasarkan ke kantong-kantong yang potensial seperti di kawasan pabrik. Kartu perdana terbanyak diluncurkan untuk tipe "Nelpon GSM 100% Balik Pulsa", yaitu sebanyak 40%. Sedangkan, dua tipe kartu lainnya masing-masing disiapkan sebanyak 30%. "Kami targetkan bisa jual sebanyak-banyaknya," ucap Rita. Yang jelas, sejak diluncurkan sekitar sepekan lalu, Esia telah melepas 100.000 unit untuk tiga jenis kartu perdana tersebut di wilayah Pulau Jawa.Kata Rita, perusahaan masih getol mengerek bisnis voice, lantaran peminat layanan suara masih tinggi. Hingga kuartal III-2012, layanan suara masih menyumbang lebih dari 50% terhadap pendapatan perusahaan.Sebelumnya, Director of Human Resources and Services Esia, Imanuddin Kencana Putra menargetkan, pendapatan dari suara bisa tumbuh double digit tahun ini, atau di atas 10%. Adapun, untuk average revenue per user (ARPU) bisa tumbuh 20% tahun ini. Imanuddin bilang, ARPU suara tahun lalu sekitar Rp 28.000, dan ditargetkan naik menjadi Rp 33.600 pada 2013. Sedangkan, volume trafik suara dipatok naik 20%-30% dari tahun lalu.Sayang, manajemen Esia belum mau buka-bukaan soal target pelanggan tahun ini. Adapun, hingga triwulan III tahun lalu, Esia sudah punya 11,8 juta pelanggan. Basis pelanggan terkuat ada di Jabodetabek dan Jawa Barat. Saat ini, perusahaan memiliki 4.000 BTS dengan jangkauan 82 wilayah. Namun, Rita belum mau menyebut rencana penambahan BTS tahun ini. Yang pasti, untuk memperbaiki trafik yang padat, Esia sedang optimalisasi jaringan untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Genjot bisnis voice, Esia perluas segmen pelanggan
JAKARTA. Demi memperkuat bisnis layanan suara, operator selular berbasis code division multiple access (CDMA) PT Bakrie Telecom Tbk memperluas cakupan pelanggan. Pemilik merek dagang Esia ini membidik masyarakat berpenghasilan terbatas alias segmen marginal untuk menggunakan layanan suara (voice). Esia telah meluncurkan tiga jenis kartu perdana baru alias starter pack. Pertama, kartu perdana "Nelpon GSM 100% Balik Pulsa". Artinya, pelanggan yang mengisi ulang minimal Rp 10.000 menggunakan kartu perdana itu, akan mendapatkan kembali jumlah pulsa senilai pulsa yang dihabiskan. Dua kartu perdana lainnya, yaitu tipe "Gratis Nelpon+SMS Sepuasnya", dan tipe "Gratis Ribuan SMS ke Semua Operator".Vice President Marketing Bakrie Telecom, Rita Purnaeni, menyebut, kartu perdana itu terutama menyasar pelanggan dari kalangan pedagang kaki lima, pekerja harian, sopir, satpam dan tukang ojek. "Mereka masih sangat butuh layanan suara, yang saat ini belum terlayani dengan baik oleh operator lain," ujarnya, Kamis (14/2).Menurut Rita, tiga jenis kartu perdana Esia yang masing-masing seharga Rp 5.000 itu, terutama akan dipasarkan ke kantong-kantong yang potensial seperti di kawasan pabrik. Kartu perdana terbanyak diluncurkan untuk tipe "Nelpon GSM 100% Balik Pulsa", yaitu sebanyak 40%. Sedangkan, dua tipe kartu lainnya masing-masing disiapkan sebanyak 30%. "Kami targetkan bisa jual sebanyak-banyaknya," ucap Rita. Yang jelas, sejak diluncurkan sekitar sepekan lalu, Esia telah melepas 100.000 unit untuk tiga jenis kartu perdana tersebut di wilayah Pulau Jawa.Kata Rita, perusahaan masih getol mengerek bisnis voice, lantaran peminat layanan suara masih tinggi. Hingga kuartal III-2012, layanan suara masih menyumbang lebih dari 50% terhadap pendapatan perusahaan.Sebelumnya, Director of Human Resources and Services Esia, Imanuddin Kencana Putra menargetkan, pendapatan dari suara bisa tumbuh double digit tahun ini, atau di atas 10%. Adapun, untuk average revenue per user (ARPU) bisa tumbuh 20% tahun ini. Imanuddin bilang, ARPU suara tahun lalu sekitar Rp 28.000, dan ditargetkan naik menjadi Rp 33.600 pada 2013. Sedangkan, volume trafik suara dipatok naik 20%-30% dari tahun lalu.Sayang, manajemen Esia belum mau buka-bukaan soal target pelanggan tahun ini. Adapun, hingga triwulan III tahun lalu, Esia sudah punya 11,8 juta pelanggan. Basis pelanggan terkuat ada di Jabodetabek dan Jawa Barat. Saat ini, perusahaan memiliki 4.000 BTS dengan jangkauan 82 wilayah. Namun, Rita belum mau menyebut rencana penambahan BTS tahun ini. Yang pasti, untuk memperbaiki trafik yang padat, Esia sedang optimalisasi jaringan untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News