JAKARTA. PT Smart Tbk (SMAR) mengembangkan material tanam kelapa sawit unggulan yang dikembangkan di pusat-pusat penelitian perusahaan, SMART Research Institute’s (SMARTRI) dan Pusat Bioteknologi SMART. Bahan tanam ini, yakni Eka 1 dan Eka 2 telah terdaftar di Katalog Bibit Indonesia dan disetujui untuk dibudidayakan pada tanggal 21 April 2017 lalu oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Direktur Utama PT SMART Tbk, Daud Dharsono, mengatakan, ini merupakan inti dari upaya intensifikasi untuk menghasilkan produksi kelapa sawit berkelanjutan. Material tanam terbaru ini dikembangkan secara alami melalui program seleksi konvensional dan kultur jaringan dari elite palms. Material tanam kelapa sawit tersebut berpotensi meningkatkan produktivitas minyak sawit perusahaan mencapai lebih dari 10 ton per hektare per tahun di usia dewasa (10-18 tahun). Bandingkan dengan kemampuan produksi SMAR saat ini yang berkisar antara 7,5 ton-8 ton per hektare per tahun dalam kondisi cuaca dan areal tanam yang optimal. Adapun produktivitas rata-rata industri kelapa sawit Indonesia saat ini kurang dari 4 ton/hektar/tahun.
Genjot CPO, SMAR ciptakan material tanam baru
JAKARTA. PT Smart Tbk (SMAR) mengembangkan material tanam kelapa sawit unggulan yang dikembangkan di pusat-pusat penelitian perusahaan, SMART Research Institute’s (SMARTRI) dan Pusat Bioteknologi SMART. Bahan tanam ini, yakni Eka 1 dan Eka 2 telah terdaftar di Katalog Bibit Indonesia dan disetujui untuk dibudidayakan pada tanggal 21 April 2017 lalu oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Direktur Utama PT SMART Tbk, Daud Dharsono, mengatakan, ini merupakan inti dari upaya intensifikasi untuk menghasilkan produksi kelapa sawit berkelanjutan. Material tanam terbaru ini dikembangkan secara alami melalui program seleksi konvensional dan kultur jaringan dari elite palms. Material tanam kelapa sawit tersebut berpotensi meningkatkan produktivitas minyak sawit perusahaan mencapai lebih dari 10 ton per hektare per tahun di usia dewasa (10-18 tahun). Bandingkan dengan kemampuan produksi SMAR saat ini yang berkisar antara 7,5 ton-8 ton per hektare per tahun dalam kondisi cuaca dan areal tanam yang optimal. Adapun produktivitas rata-rata industri kelapa sawit Indonesia saat ini kurang dari 4 ton/hektar/tahun.