KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen rokok PT Bentoel International Investama Tbk (Bentoel Group) per kuartal III-2019 ini mencatatkan laba bersih untuk pertama kalinya setelah terus-menerus merugi sejak 2012. Emiten berkode saham RMBA ini membukukan laba bersih Rp 11,25 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, RMBA masih mencatatkan rugi bersih Rp 423,9 miliar. Bulan lalu, Presiden Komisaris Independen RMBA Hendro Martowardojo mengatakan, raihan laba bersih ini didorong oleh langkah Bentoel Group yang mengupayakan penambahan volume ekspor serta efisiensi perusahaan. "Efisiensi kami buat gila-gilaan. Aset-aset yang tidak perlu dan pabrik-pabrik yang kosong kami jual. Distributor juga kami efisiensi," ucap Hendro beberapa waktu lalu. Jika menilik laporan keuangan RMBA per September 2019, sejumlah beban operasional perusahaan ini memang berkurang. Beban umum dan administrasi misalnya, turun 31,24% secara year on year (yoy) menjadi Rp 438,3 miliar. Kemudian, beban lainnya turun 43,82% yoy menjadi Rp 31,06 miliar dan beban pajak penghasilan turun 76,58% yoy menjadi Rp 26,17 miliar.
Genjot ekspor dan efisiensi, Bentoel Investama (RMBA) raup laba Rp 11,25 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen rokok PT Bentoel International Investama Tbk (Bentoel Group) per kuartal III-2019 ini mencatatkan laba bersih untuk pertama kalinya setelah terus-menerus merugi sejak 2012. Emiten berkode saham RMBA ini membukukan laba bersih Rp 11,25 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, RMBA masih mencatatkan rugi bersih Rp 423,9 miliar. Bulan lalu, Presiden Komisaris Independen RMBA Hendro Martowardojo mengatakan, raihan laba bersih ini didorong oleh langkah Bentoel Group yang mengupayakan penambahan volume ekspor serta efisiensi perusahaan. "Efisiensi kami buat gila-gilaan. Aset-aset yang tidak perlu dan pabrik-pabrik yang kosong kami jual. Distributor juga kami efisiensi," ucap Hendro beberapa waktu lalu. Jika menilik laporan keuangan RMBA per September 2019, sejumlah beban operasional perusahaan ini memang berkurang. Beban umum dan administrasi misalnya, turun 31,24% secara year on year (yoy) menjadi Rp 438,3 miliar. Kemudian, beban lainnya turun 43,82% yoy menjadi Rp 31,06 miliar dan beban pajak penghasilan turun 76,58% yoy menjadi Rp 26,17 miliar.