JAKARTA. TVS Motor Company berhasil mencatat kenaikan penjualan sepeda motor sebesar 26,09% sepanjang Juli 2014 jika dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan penjualan lantaran kehadiran produk baru yang ternyata diminati pasar ekspor. Kenaikan penjualan sepeda motor TVS terjadi saat kinerja penjualan sepeda motor nasional turun di bulan Juli.

Herry B. Dragono, Chief Marketing Officer TVS Motor Company Indonesia bilang, penjualan TVS bulan Juli adalah yang tertinggi selama TVS beroperasi di Indonesia. Mengacu data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka penjualan sepeda motor TVS bulan Juli tercatat sebanyak 3.083 unit.

Angka penjualan itu naik jika dibandingkan realisasi penjualan TVS bulan Juni sebanyak 2.445 unit. "Penjualan kami didukung pasar ekspor dan penjualan selama pameran di Pekan Raya Jakarta (PRJ)," terang Herry kepada KONTAN, Jumat (22/8).

Jenis motor terlaris TVS adalah, motor bebek, dengan berkontribusi 68,4% atau sebanyak 2.109 unit.

Dari sisi pangsa pasar, penjualan TVS bulan Juli didominasi pasar ekspor. Adapun untuk pasar domestik tercatat hanya 1.112 unit dari 3.083 unit yang terjual. Khusus di pasar ekspor, jenis sepeda motor TVS yang terlaris adalah produk barunya, yakni sepeda motor kebun atau semitrail merek TVS

Max. "Pesanan untuk sepeda motor ini sekitar 6.000 unit. Baru kami kirim 1.500 unit dan 4.500 unit belum kami kirim," terang Herry.

Untuk target penjualan TVS bulan Agustus ini, Herry mematok target 3.500 unit. Angka penjualan Agustus diharapkan datang dari penjualan di pasar ekspor sebanyak 2.500 unit. Adapun untuk target penjualan pasar domestik diperkirakan sebanyak 1.000 unit.

Tahun ini, perusahaan menargetkan bisa menjual dua kali lipat dari tahun lalu atau sekitar 30.000 unit. Untuk pasar domestik, salah satu strategi yang dipakai TVS Motor Company untuk menggenjot penjualan adalah memperkuat layanan purna jual. "Kami ada TVS Homes Service, jadi kami menawarkan layanan langsung ke rumah atau kantor," kata Herry.

Sejatinya TVS memiliki 86 jaringan penjualan, namun saat ini hanya separuhnya yang aktif, atau sekitar 40 jaringan distribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan