KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cemindo Gemilang Tbk (
CMNT) menyuntik modal ke entitas perusahaannya yang berlokasi di Madagaskar. Pada 7 Februari 2024, Anak usaha CMNT yakni Cemindo Investment Pte Ltd (CIPL) melakukan penyertaan modal secara tidak langsung dalam Alpha Ciment SA. Lebih jelasnya, Cemindo Investment melakukan penyertaan modal melalui CIMAD Holdings Ltd, suatu Perusahaan induk yang berdomisili di Mauritius.
Adapun Alpha Cimant SA adalah Perusahaan yang berdomisili di Madagaskar. Perusahaan yang dahulu Bernama Ciment Madagascar SA ini mengoperasikan dua pabrik. Pertama, pabrik di Ibity dengan kapasitas 180.000 ton semen dan 130.000 ton klinker per tahun.
Baca Juga: Emiten Semen Membidik Kenaikan Penjualan di Tahun Ini Kedua, pabrik di Tamatave yakni berupa packaging plant dengan kapasitas 380.000 per tahun. Wakil Presiden Direktur PT Cemindo Gemilang Tbk Vince Erlington Indigo menyebut, penyetoran modal ini dilakukan agar CMNT menemukan pasar baru di negara-negara yang masih mengimpor semen. Hal ini mengingat posisi CMNT sebagai salah satu eksportir utama produk semen da klinker dari Indonesia. “Transaksi tersebut mendukung CMNT meningkatkan eksistensinya di wilayah dunia dengan cara yang lebih bermakna dalam beberapa tahun mendatang,” tulis Vince dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/2). Adapun CMNT mengestimasikan pertumbuhan penjualan semen dapat mencapai 5%-7%. Direktur Cemindo Gemilang Ameesh Anand menyebut, secara umum, permintaan semen didorong oleh tren pemulihan perekonomian Indonesia di tahun ini yang diperkirakan masih berlanjut. Ada beberapa sentimen yang mendorong prospek semen tahun ini.
Baca Juga: Cemindo Gemilang (CMNT) Proyeksi Penjualan Semen Tumbuh Hingga 7%, pada 2024 Pertama, kebangkitan Industri semen didorong oleh optimisme normalisasi harga komoditas seperti Batubara yang akan berlanjut di tahun ini. Penurunan harga batubara diyakini akan mengurangi biaya produksi CMNT.
Kedua, akselerasi keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dan pembangunan infrastruktur yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia juga memberikan dampak positif bagi CMNT. Pembangunan IKN dan fasilitasnya juga dapat menopang perekonomian Indonesia dari kemungkinan terjadinya perlambatan ekonomi. Ketiga, adanya potensi penurunan suku bunga, target inflasi yang masih terkendali dan insentif pembebasan pajak pembelian rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar yang akan menjadi sentimen positif untuk sektor properti. Penjualan properti residensial yang diprediksi tumbuh sekitar 7% di tahun ini akan mendorong peningkatan permintaan semen, khususnya untuk penjualan semen kantong. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi