Genjot fee, Taspen taruh deposito lewat Askrindo



JAKARTA. PT Taspen (Persero) akan menempatkan sebagian dana investasi dalam bentuk deposito pada perbankan yang memiliki hubungan kerja sama dengan PT Askrindo (Persero). Kemitraan Taspen dengan Askrindo tertuang dalam Perjanjian Kerjasama tentang "Sinergi Penempatan Dana Investasi" yang ditandatangani antara Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro dan Direktur Utama Askrindo, Antonius Chandra S. Napitupulu, di Jakarta, Kamis (6/8). Menurut Iqbal, kerja sama tersebut bagian dari upaya perseroan dalam mengelola dana deposito Taspen yang saat ini sudah mencapai sekitar Rp 42 triliun. "Tentu tidak seluruhnya dana deposito dialihkan langsung lewat Askrindo. Tapi dengan menambah mitra penempatan deposito, maka Taspen diharapkan dapat meningkatkan 'fee based income" (pendapatan berbasis bunga) dalam jumlah signifikan," kata Iqbal. Namun tata cara penempatan dana deposito Taspen juga disesuaikan dengan standar operasi dan prosedur perusahaan. Ia menjelaskan, selama ini deposito Taspen ditempatkan ke sejumlah bank seperti Bank BUMN (Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN), dan Bank Daerah (BPD) meliputi BPD Aceh, BPD Bali, BPD Jambi, BPD Kalbar, BPD Sulut, BPD Sulteng, BPD Sultra, BPD Bengkulu, dan BPD Sumbar. Dari kerja sama ini Taspen akan mendapatkan "fee based income" antara 0,5-1%, sedangkan Askrindo mendapatkan manfaat dari penempatan deposito Taspen. Sementara itu, Dirut Askrindo Antonius Chandra S. Napitupulu mengatakan perjanjian kerja sama Taspen dengan Askrindo diharapkan dapat meningkatkan hubungan kedua pihak tidak saja deposito, tetapi dimungkinkan juga untuk layanan-layanan pensiun lainnya. Saat ini Askrindo telah memiliki sebanyak 13 produk yakni Asuransi Kredit, Surety Bond, Kontra Bank Garansi, Customs Bond, Asuransi Kredit Perdagangan, Penjaminan KUR, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Kebakaran, Asuransi Kontraktor, Asuransi Tanggung Gugat, Asuransi pengangkutan, Asuransi Uang dan Asuransi Properti. Pada semester I Askrindo membukukan laba bersih Rp 420,06 miliar, meningkat 8,7% dibandingkan laba bersih semester I-2014 sebesar Rp 408,67 miliar. Sementara realisasi hasil investasi sebesar Rp 322,9 miliar atau naik 45% dibandingkan hasil investasi semester I-2014 sebesar Rp 221,7 miliar. Sedangkan untuk realisasi pendapatan underwriting semester I-2015 sebesar Rp 1,1 triliun, meningkat 36,3% dibandingkan dengan pendapatan underwriting semester I sebesar Rp 802,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan