Genjot industri syariah, BI canangkan GRES



JAKARTA. Selama 10 tahun terakhir, pengembangan sistem keuangan syariah di Indonesia tumbuh dengan baik. Dari sisi perbankan syariah, selama dua dekade pengembangannya, baik bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah (UUS) maupun bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) telah mencapai total volume usaha sebesar Rp 228,86 triliun dengan market share sebesar 4,97% dari total perbankan nasional. Jumlah itu diperkirakan akan terus meningkat mengingat masyarakat Indonesia mayoritas memeluk agama Islam yang merupakan dasar dari ekonomi syariah. Deputi Gubernur Bank Indonesia sekaligus Ketua Umum Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah Halim Alamsyah mengungkapkan, BI sebagai regulator perbankan merencanakan akan mencanangkan Gerakan Ekonomi Syariah (GRES) pada 17 November 2013. GRES ini nantinya akan menimbulkan dampak secara jangka panjang demi mensejahterakan masyarakat melalui ekonomi syariah. "Ini merupakan upaya bersama mempercepat pertumbuhan industri keuangan syariah dan meningkatkan peran lembaga keuangan syariah untuk berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara inklusif," kata Halim di Gedung BI, Jakarta, Kamis (31/10). Pencanangan GRES ini nantinya akan juga serentak dilaksanakan di 17 provinsi yang dikoordinasikan oleh kantor Bank Indonesia, Pemerintah Daerah dan asosiasi keuangan syariah di tingkat daerah. GRES ini nanti akan dicanangkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yodhoyono di silang Monas dan akan diikuti oelh berbagai macam kegiatan mulai dari fun walk hingga bazar-bazar. Pasca kegiatan peresmian GRES ini diharapkan akan dikembangkan berbagai kerjasama antara lembaga keuangan syariah, antar otoritas dan lembaga pemerintah, untuk memajukan dan mempercepat pertumbuhan industri keuangan syariah nasional. "Biasanya setelah kami adakan bazar atau pertemuan mengenai pemasaran syariah peningkatan volume transaksi syariah itu langsung signifikan. GRES ini targetnya 10.000 peserta. Nanti akan lebih bagus," ucap Halim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan