JAKARTA. Di tengah pelambatan ekonomi global, masuknya investasi ke Indonesia dapat mengurangi pelambatan ekonomi. Beragam upaya dilakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memaksimalkan realisasi investasi tahun ini, termasuk bekerja sama dengan lembaga negara lainnya terkait informasi data. Tak heran jika akhirnya BKPM menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN). BKPM membutuhkan bantuan dan dukunganĀ BIN untuk bisa memahami situasi daerah di seluruh pelosok Indonesia. Kepala BKPM Franky Sibarani menyebut, kerjasama ini dapat dapat memberikan penguatan bagi investor untuk menempatkan dananya dalam investasi di Indonesia. Ruang lingkup kerja sama dengan BIN meliputi akses pertukaran data dan informasi penanaman modal dan deteksi dini terkait tantangan yang mungkin timbul dalam penanaman modal. Apalagi BIN memiliki informasi yang akurat mengenai karakteristik daerah setempat. "Agar investor bisa memahami daerah," ujar Franky, Selasa (31/3).
Genjot investasi, BKPM gandeng BIN
JAKARTA. Di tengah pelambatan ekonomi global, masuknya investasi ke Indonesia dapat mengurangi pelambatan ekonomi. Beragam upaya dilakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memaksimalkan realisasi investasi tahun ini, termasuk bekerja sama dengan lembaga negara lainnya terkait informasi data. Tak heran jika akhirnya BKPM menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN). BKPM membutuhkan bantuan dan dukunganĀ BIN untuk bisa memahami situasi daerah di seluruh pelosok Indonesia. Kepala BKPM Franky Sibarani menyebut, kerjasama ini dapat dapat memberikan penguatan bagi investor untuk menempatkan dananya dalam investasi di Indonesia. Ruang lingkup kerja sama dengan BIN meliputi akses pertukaran data dan informasi penanaman modal dan deteksi dini terkait tantangan yang mungkin timbul dalam penanaman modal. Apalagi BIN memiliki informasi yang akurat mengenai karakteristik daerah setempat. "Agar investor bisa memahami daerah," ujar Franky, Selasa (31/3).