JAKARTA. Belanja modal atawa capital expenditure (capex) PT Budi Starch Sweetener Tbk pada 2014 melambung dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Emiten berkode saham BUDI itu akan merogoh kocek dari kas internalnya sebesar Rp 200 miliar, naik dari tahun 2013 yang sebesar Rp 100 miliar. Mawarti Wongso, Sekretaris Korporasi PT Budi Starch Sweetener Tbk mengatakan sebanyak 70% dari dana tersebut akan digunakan untuk meneruskan ekspansi pabrik. Sisanya sebanyak 25% akan dibelanjakan untuk kegiatan perawatan mesin pabrik. "Sekitar Rp 170 miliar untuk menambah kapasitas pabrik dan sisanya sekitar Rp 30 miliar untuk maintenance rutin," kata Mawarti kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Khusus untuk penambahan kapasitas pabrik, sebagian besar dana bakal digunakan untuk membangun tiga unit pabrik yang berlokasi di Subang (Jawa Barat), Krian (Jawa Timur), dan Lampung. Sebagian lagi dipakai untuk mengakuisisi satu pabrik tapioka di Makassar, Sulawesi Selatan.
Genjot kapasitas, Budi Starch siapkan Rp200 miliar
JAKARTA. Belanja modal atawa capital expenditure (capex) PT Budi Starch Sweetener Tbk pada 2014 melambung dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Emiten berkode saham BUDI itu akan merogoh kocek dari kas internalnya sebesar Rp 200 miliar, naik dari tahun 2013 yang sebesar Rp 100 miliar. Mawarti Wongso, Sekretaris Korporasi PT Budi Starch Sweetener Tbk mengatakan sebanyak 70% dari dana tersebut akan digunakan untuk meneruskan ekspansi pabrik. Sisanya sebanyak 25% akan dibelanjakan untuk kegiatan perawatan mesin pabrik. "Sekitar Rp 170 miliar untuk menambah kapasitas pabrik dan sisanya sekitar Rp 30 miliar untuk maintenance rutin," kata Mawarti kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Khusus untuk penambahan kapasitas pabrik, sebagian besar dana bakal digunakan untuk membangun tiga unit pabrik yang berlokasi di Subang (Jawa Barat), Krian (Jawa Timur), dan Lampung. Sebagian lagi dipakai untuk mengakuisisi satu pabrik tapioka di Makassar, Sulawesi Selatan.