Genjot kapasitas produksi, Nissan siapkan investasi US$ 312,5 juta



JAKARTA. PT Nissan Motor Indonesia (MNI) akan meningkatkan kapasitas produksi pabriknya di Cikarang, Jawa Barat dari 50.000 unit menjadi 180.000 unit per tahun. Proyek itu akan menelan investasi sebesar US$ 312,5 juta.Presiden Direktur NMI Takayuki Kimura mengatakan, peningkatan kapasitas akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal, peningkatan kapasitas pabrik dilakukan dari 50.000 unit menjadi 100.000 unit pada September 2011. "Selanjutnya kami akan mempersiapkan tahap berikutnya hingga kapasitas mencapai 180.000 unit pada 2013," kata Kimura, dalam jumpa pers usai bertemu Menteri Perindustrian, Senin (25/7).Menurut Kimura, program peningkatan kapasitas produksi itu juga dilakukan untuk menyiapkan diri dalam memproduksi mobil murah dan ramah lingkungan sesuai program pemerintah. Sayangnya, Kimura belum mau menjelaskan detil konsep mobil murah dan ramah lingkungan yang akan diproduksi. Nissan menurutnya masih menunggu terbitnya regulasi dari pemerintah untuk produksi mobil itu.Lanjutnya, Nissan juga berupaya terus meningkatkan kandungan lokal mobil yang diproduksi. Saat ini kandungan lokalnya mencapai 40% dan akan ditingkatkan menjadi 65% pada 2012 nanti. Untuk mempercepat upaya lokalisasi, Nissan membangun Pusat Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development Center di Indonesia. Jumlah tenaga ahli di R & D Center dari 15 orang menjadi 80 orang dari Indonesia hingga 2016 nanti. Secara keseluruhan, Kimura mengatakan seluruh program yang dilakukan bertujuan untuk mencapai target penjualan sebesar 90.000 unit pada tahun 2013. Sedangkan pada tahun ini, penjualan mereka ditargetkan mencapai 60.000 unit dengan pangsa pasar lebih dari 7%.Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) Yusak Kertowidjojo bilang, perusahaan yang memasarkan mobil Nissan itu akan menambah jumlah dealer tiap tahun sebanyak 12 dealer. Dana investasi selama dua tahun ke depan mencapai sekitar Rp 900 miliar. "Saat ini jumlah dealer Nissan sebanyak 54 unit," kata Yusak.Sementara, terkait mobil murah dan ramah lingkungan, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, regulasinya masih disusun. "Akhir tahun ini ditargetkan selesai," ujarnya.Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengapresiasi langkah yang dilakukan Nissan terutama dalam membangun R & D Center dan penyerapan tenaga kerja dari Indonesia. "Ada transfer teknologi dan hampir semua teknisi berasal dari Indonesia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini