Genjot kinerja, Bank Mandiri pacu fee based income



JAKARTA. Bank Mandiri akan meningkatkan fee based income untuk memacu laba perseroan yang pada semester satu hanya tumbuh tipis sebesar 2,7%.

Untuk menggenjot fee based income ini, perseroan akan memacu beberapa transaksi seperti e-channel mobile banking, internet banking, dan volume transaksi ATM. Bank Mandiri juga akan meningkatkan volume transaksi melalui kartu kredit, kartu debet, dan kartu prepaid.

Sebagai gambaran, pada semester pertama tahun lalu, pendapatan fee based income Bank Mandiri menyumbang 26,5% dari total pendapatan, yaitu Rp 8,02 triliun.


Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, pada semester dua tahun ini, perseroan akan memacu kontribusi fee based ini menjadi sekitar 26%-28% dari keseluruhan pendapatan Bank Mandiri.

Bank Mandiri menargetkan, kenaikan fee beased di semester kedua akan disumbang dari kenaikan fee administrasi sebesar 21%-23%. Berikutnya didapat dari kenaikan fee transaksi transfer ritel sebesar 23%-25%. "Terakhir berasal dari kenaikan fee dar kartu kredit sebesar 13%-15%," ujar Hery, Minggu (9/8).

Selain itu, pada semester dua tahun ini, perseroan juga akan meningkatkan transaksi e-channel sebesar 25%-27%. Sebagai gambaran, pada semester pertama 2015, porsi e-channel Bank Mandiri mengalami kenaikan 25,3% menjadi Rp 1,06 triliun.

Nah, transaksi electronic channel ini akan dikontribusikan dari transaksi internet, mobile banking, dan transaksi dari ATM. Pada semester dua tahun ini, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan mobile banking sebesar 12%.

Sementara internet banking diperkirakan tumbuh 56% dan frekuensi penggunaan ATM tumbuh 10%. Sebagai gamabaran, pada semester pertama tahun ini, Bank Mandiri mempunyai jumlah pengguna mobile banking sebsar 6,8 juta dengan nilai transaksi sebesar 41,9 triliun.

Untuk internet banking pada semester pertama tahun ini, Bank Mandiri tercatat mempunyai jumlah pengguna sebesar 1,9 juta dengan nilai transaksi sebesar 46,4 triliun. Sedangkan untuk nilai transaksi ATM pada semester dua tahun ini adalah sebesar Rp 220,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri