KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan agribisnis peternakan, PT Malindo Feedmill Tbk (
MAIN) terus menggenjot ekspor ke sejumlah negara. Keadaan pandemi Covid-19 membuat aktivitas keluar rumah menjadi terbatas, dan menjadi peluang bagi perseroan untuk terus meningkatkan pasar ekspor di sektor makanan olahan. Hal ini karena makanan olahan dapat disimpan di dalam lemari pendingin dan saat dibutuhkan dapat segera dikonsumsi. Melalui entitas anak usahanya, PT Malindo Food Delight, perusahaan yang memiliki bisnis makanan olahan seperti nuget, sosis, karage dengan merek SunnyGold, Ciki Wiki dan Sobat, berhasil menembus ekspor ke Jepang untuk pertama kalinya pada bulan September 2020 lalu.
"Melalui kerja sama dengan diaspora yang memiliki bisnis kuliner halal di Jepang, Malindo mengekspor produk SunnyGold berupa nuget, tempura dan karage," kata Direktur Malindo Food Delight, Rewin Hanrahan dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, hari ini (12/10). Sebagai informasi, produk olahan Malindo Feedmill berasal dari ayam peternakan sendiri yang dipelihara dengan memperhatikan budidaya ayam yang baik, sehat dan halal.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham JPFA dan MAIN usai catat kinerja positif pada semester I Produk olahan MAIN juga diklaim telah memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dan diproduksi di pabrik yang menggunakan teknologi tinggi dan mesin berstandar Eropa. Serta terpenting, pabrik MAIN pun sudah mendapatkan ISO 22.000 Food Safety, ISO 9001:2015, sertifikat halal dari MUI serta izin BPOM. “Dengan demikian produk olahan Malindo sudah berstandar internasional, sehingga tidak kalah dengan produk sejenis lainnya di pasar global,” sambungnya.
Rewin memaparkan, geliat ekspor Malindo ke Jepang, dibuktikan dengan ekspor berikutnya pada bulan Januari 2021 dan pada 28 September 2021 lalu. SunnyGold pun kembali diekspor ke Jepang sebanyak 6 ton, untuk produk nuget dan karage. Demi mendukung program GRATIEKS atau Gerakan Tiga Kali Ekspor dari Kementerian Pertanian RI, MAIN juga masih akan terus mengembangkan peluang ekspor ke negara lain. Dengan target pasar selanjutnya adalah Uni Emirate Arab, Timor Leste dan Singapura. "Semoga dapat terwujud dalam waktu dekat,” pungkas Rewin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari