JAKARTA. Mimpi PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk memperbesar bisnis di Indonesia bagian timur masih membara. Selain menambah rute pelayaran, mereka ingin memperbesar volume pengangkutan. Demi memikat klien, Tempuran Emas berikhtiar dengan memangkas tarif jasa pengangkutan kapal menuju Indonesia timur sejak Maret 2016. "Harga jasanya diturunkan 30% sejak kami lebih intensif ke timur," beber Ganny Zheng, Direktur Keuangan PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk, Rabu (27/4). Sementara untuk rute sebaliknya yakni dari Indonesia timur, Tempuran Emas menawarkan iming-iming tarif gratis. Ini khusus untuk pengangkutan hasil bumi seperti beras dan jagung.
Meskipun baru sebulan berjalan, Tempuran Emas mengaku ikhtiar mereka membuahkan hasil berupa peningkatan volume pengangkutan barang. Volume pengangkutan barang pada kuartal I-2016 tercatat 70.010 twenty foot equivalent units (TEUs). Volume itu naik 5,49% ketimbang kuartal I-2015 yakni 66.367 TEUs. Berangkat dari capaian triwulan pertama 2016, Tempuran Emas berharap volume pengangkutan tumbuh 25% tahun ini. Peningkatan volume pengangkutan itu tak cuma untuk mengejar pertumbuhan pendapatan. "Ini juga dilakukan untuk efisiensi kapal kami, dengan volumenya naik," terang Ganny. Sambil mengejar peningkatan volume pengangkutan, Tempuran Emas akan menambah empat rute penghubung baru pada tahun 2016. Satu rute baru sudah terealisasi pada kuartal I-2016, yakni rute Surabaya-Makassar-Timika-Merauke. Tiga rute lain yang akan menyusul meliputi, Belawan-Malahayati, Surabaya-Sampit dan Surabaya-Makassar-Biak-Serui-Nabire. Lantas untuk Pendulum Service, Tempuran Emas berupaya mempertahankan ketepatan waktu sandar kapal. Sekadar mengingatkan, perusahaan tersebut ikut meramaikan program tol luat pemerintah dengan membikin rute pelayaran utama bernama Pendulum Service sejak tahun 2014. Catatan waktu sandar kapal Tempuran Emas saat ini, satu hari hingga dua hari. "Kalau terjadwal dengan baik, itu akan menumbuhkan kepercayaan konsumen," ujar Faty Khusumo, Direktur PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk.
Demi mendukung rencana penambahan rute, Tempuran Emas akan belanja tujuh kapal pada tahun ini. Untuk itu mereka mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 550 miliar. Berbekal aneka strategi, Tempuran Emas menargetkan pertumbuhan pendapatan 12,5% atau Rp 1,82 triliun pada tahun ini. Sementara target laba bersih justru turun menjadi Rp 250 miliar. Tahun 2015 kemarin, perusahaan berkode TMAS di Bursa Efek Indoneisa itu mengantongi laba bersih Rp 316,97 miliar. Target penurunan laba bersih 2016 tersebut sejatinya sudah tercermin dari realisasi laba bersih kuartal I-2016 yakni Rp 55,75 miliar. Laba bersih itu turun 7,27% dari kuartal I-2015 yakni Rp 60,12 miliar. Padahal pendapatan kuartal I-2016 masih tumbuh 1,7% menjadi Rp 408,17 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan