JAKARTA. Bank Mutiara terus berupaya mempermanis kinerja. Untuk meningkatkan kinerja penyaluran kredit tahun depan, bank yang dulu bernama Century ini akan fokus menggenjot kredit konsumer serta usaha kecil menengah (UKM). Direktur Utama Bank Mutiara, Maryono menargetkan, penyaluran kredit baru di sektor konsumer dan UKM tahun depan mencapai Rp 2 triliun, atau tumbuh 20% dari tahun ini. Adapun porsi penyaluran kredit konsumen sebesar 40%, sisanya mengalir ke sektor UKM. Direktur Tresuri dan Internasional Bank Mutiara, Ahmad Fajar menambahkan, di sektor kredit konsumer, Mutiara akan membidik sektor pembiayaan (multifinance), kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA). "Porsi paling besar adalah kredit multifinance yang mencapai 40%," ujarnya.
Untuk menggenjot kredit di sektor ini, tahun depan Bank Mutiara akan menggandeng 10-13 perusahaan multifinance lagi. "Saat ini kami sudah bekerjasama dengan 27 multifinance," kata Ahmad. Kredit konsumsi memang menggiurkan, karena menjanjikan imbal hasil tinggi. Ujungnya, akan mendongkrak rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM). Untuk menjaga rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) di atas 90%, Bank Mutiara mematok target perolehan dana pihak ketiga (DPK) tahun depan sebesar Rp 1,8 triliun. Tumbuh 25% dibandingkan tahun ini. Bank milik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini berharap, nantinya komposisi dana mahal sebesar 20% dan dana murah 80%. Hingga kuartal III-2011, posisi LDR Bank Mutiara turun menjadi 78% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 90%. Pada periode tersebut, Bank Mutiara sukses menghimpun total DPK sebesar Rp 10,24 triliun, tumbuh 32,2% ketimbang periode sama tahun lalu sebesar Rp 7,749 triliun. Adapun komposisinya, 85% dana mahal dan 15% dana murah.