Genjot kredit, CAR Niaga turun ke 14%



JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun untuk mengejar pertumbuhan kredit sebesar 18% - 20%. Hingga semester I-2012 realisasi kredit senilai Rp 130 triliun atau tumbuh 15% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga, D. James Rompas menjelaskan, penerbitan obligasi ini bukan karena dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh 10% sehingga bank kesulitan dana untuk menggelontorkan kredit. Obligasi ini merupakan sumber dana jangka panjang untuk penyaluran kredit berjangka waktu (tenor) di atas 5 tahun. Antara lain kredit konsumer, komersial dan korporasi.

Hingga Juni 2012, kredit konsumer tumbuh 12% menjadi Rp 39 triliun, kredit komersial tumbuh 24% menjadi Rp 50 triliun, dan korporasi tumbuh 13% menjadi Rp 43 triliun. Sedangkan komposisi kredit akan tetap sama; yakni konsumer 29%, komersil 37% dan korporasi 31%.


Untuk menggenjot kredit, bank milik investor Malaysia ini juga berencana menambah cabang dan mengoptimalkan anak usaha seperti CIMB Niaga Auto Finance yang bergerak di pembiayaan kendaraan bermotor dan CIMB Niaga Syariah. "Kerjasama dengan anak usah terbilang efektif untuk mengucurkan kredit," tambah James. Unit syariah membukukan kenaikan pembiayaan 80% tahun lalu

Direktur Keuangan CIMB Niaga, Wan Razly Abdullah, mengatakan, target pertumbuhan kredit 18% -20% akan menyusutkan rasio kecukupan modal (CAR) menjadi 14% pada akhir tahun dari posisi 15% per kuartal II/2012.

Perseroan ini juga akan menambah modal CIMB Niaga Auto Finance dan CIMB Niaga Syariah. Bank hasil merger dengan Bank Lippo ini akan menyuntikan Rp 100 miliar untuk Niaga Auto Finance sehingga jumlah modal bertambah menjadi Rp 300 miliar. Sedangkan unit syariah menerima tambahan modal sebesar Rp 400 miliar sehingga total modal menjadi Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can