Genjot Kualitas SDM, Perusahaan Sawit Investasi Di Sektor Pendidikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memberi bantuan ke bidang sektor pendidikan. Gapki membantu dalam bentuk pembangunan sekolah, pemberian beasiswa langsung dari perusahaan, hingga pemberian bantuan pendidikan melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDP).

Ketua Bidang Ketenagakerjaan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Sumarjono Saragih dalam rilis mengatakan, bantuan tersebut diberikan dalam bentuk bantuan bidang pendidikan diberikan mulai dari pembangunan sekolah, pemberian beasiswa langsung dari perusahaan, hingga pemberian bantuan pendidikan melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDP). Biasanya perusahaan sawit bekerja sama dengan pemerintah daerah dan dinas pendidikan setempat untuk membantu memperbaiki kualitas sekolah yang ada di sekitar perkebun sawit. 

Dengan begitu anak para pekerja dan anak dari masyarakat sekitar perkebunan kelapa sawit, bisa mendapatkan pendidikan yang baik. Jika kekurangan tenaga pendidik, maka perusahaan akan membantu merekrut guru baru dan memberikan dukungan untuk pelatihan para guru. 


Baca Juga: MODENA Berkomitmen Utamakan Kemanusiaan Dalam Bernovasi di World Marketing Forum 2022

BPDP juga menyalurkan beasiswa yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Yakni, program beasiswa pendidikan anak petani dan buruh dari perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia dan dikelola. Pada tahun 2022 ini, pihak BDPKS memberikan bantuan pendidikan kepada 1.000 orang untuk program diploma dan strata 1. 

Pendiri sekaligus Chairman The La Tofi School of CSR, La Tofi mengatakan, bantuan pendidikan yang diberikan oleh perusahaan kelapa sawit, merupakan salah satu bentuk investasi di bidang SDM. Cara ini, perusahaan akan mendapatkan SDM yang lebih berkualitas untuk bisa bekerja di perusahaan kelapa sawit tersebut. "Memberi CSR dalam bidang pendidikan itu sangat-sangatlah penting, karena pendidikan adalah investasi sdm di masa depan," kata La Tofi. 

La Tofi mengakui, bentuk CSR perusahaan yang paling besar saat ini memang disalurkan dalam bentuk pendidikan. Hitungannya, sekitar 30% dari dana CSR perusahaan. 

Sisanya disalurkan untuk pembinaan ekonomi, pembangunan layanan kesehatan, pelestarian, bantuan bencana alam, pembangunan sarana ibadah, dan lain-lain. "Kalau SDM di sekitar perkebunan memiliki pendidikan bagus, maka mereka bisa lebih produktif khususnya saat menjadi pekerja di perusahaan tersebut," kata La Tofi.

Salah satu perusahaan yang mengelola sekolah di lingkungan perkebunan sawitnya adalah Wilmar. Perusahaan ini mengalokasikan Rp 60 miliar untuk membangun 15 sekolah di sekitar area perkebunan sawitnya. 

Baca Juga: Matahari Luncurkan Identitas dan Citra Barunya

Dari total 15 sekolah yang dibangun, enam sekolah berada di Sumatra Barat, di antaranya TK Bina Agro Minang, SD Swasta Bina Agro Minang, dan SMP Bina Agro Minang di Kecamatan Pasaman.

Wilmar juga mengelola sembilan sekolah di Kalimantan Tengah yang dikelola oleh Yayasan Bina Bangsa. Rinciannya, TK, SD, SMP, dan SMA BB01 di Kecamatan Mentaya Hulu Utara. Ada juga TK, SD, dan SMP BB02 di Kecamatan Telawang. TK dan SD BB04 di Kecamatan Danau Sembuluh. Selain itu, TK dan SD di Kecamatan Seruyan Hilir. Serta, TK dan SD BB06 Kecamatan Mentaya Hulu.

Selain membangun sarana pendidikan di lokasi perkebunannya, perusahaan juga memberikan bantuan sarana pendidikan kepada sekolah-sekolah di sekitar operasionalnya. Serta, memberikan beasiswa kepada murid yang berprestasi. 

Perusahaan lain yang memberi bantuan adalah PT Austindo Nusantara Jaya Tbk juga membangun enam sekolah di wilayah perkebunan Sumatra dan Kalimantan, untuk tingkat PAUD dan TK. Tidak hanya membangun sekolah, perusahaan ini juga membangun fasilitas kesehatan untuk mencegah anak stunting di wilayah perkebunan.

CSR di bidang pendidikan ini juga sudah secara rutin dilakukan oleh sejumlah perusahaan kelapa sawit di Indonesia. Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara (PTPN), misalnya, baru-baru ini membangun sejumlah ruang belajar di Pesantren Hidayatullah, Dumai, Provinsi Riau. 

Baca Juga: ITC Group Hadirkan Gerai Pelayanan Terpadu di ITC Roxy Mas

Sebelumnya, perusaahaan pelat merah di bidang perkebunan itu juga menyerahkan bantuan berupa komputer dan paket internet gratis ke 26 sekolah di Bumi Lancang Kuning. 

Kemudian, PT Astra Argo Lestari Tbk, memberikan bantuan pendidikan dalam bentuk beasiswa dan insentif bagi guru honorer di sejumlah sekolah. Bantuan ini disalurkan ke sekolah negeri binaannya yang berada di wilayah Kecamatan Sarudu, Dapurang dan Duripoku, Kabupaten Pasangkayu.

Saat pandemi Covid-19 tahun 2021, anak perusahaan Tunas Sawa Erma (TSE) Group, PT Dongin Prabhawa (DP) juga memberikan bantuan perlengkapan sekolah terhadap 380 anak di kawasan Merauke dan Mappi, Papua. Bantuan tersebut disalurkan ke empat sekolah, yakni SD Negeri Inpres Banamepe, SD YPK Salamepe, SD YPK Nakias dan SD YPK Tagaepe. 

Sementara itu, untuk program beasiswa di perguruan tinggi, biasanya dibagi dalam dua bentuk. Keduanya adalah program beasiswa untuk internal di perusahaan kelapa sawit dan program beasiswa untuk masyarakat umum. 

Salah satunya adalah Sinar Mas Agribusiness. Perusahaan akan memberikan beasiswa bagi para mahasiwa yang tertarik pada industri agrobisnis khususnya kelapa sawit. Untuk bantuan pendidikan juga disalurkan melalui salah satu lembaga bentukan pemerintah yakni BPDPKS. Dana yang terkumpul dari hasil ekspor, sebagiannya disalurkan dalam bentuk berbagai bantuan untuk masyarakat, khususnya para petani kelapa sawit.

Baca Juga: Waskita Bagikan Vaksin Covid untuk Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana