Genjot laba, BNI bidik fee income tumbuh 22%



JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan menggenjot pertumbuhan pendapatan komisi atau fee based income untuk tetap mencatat kenaikan laba bersih. Achmad Baequni, Direktur Utama BNI, mengatakan, fee income menjadi fokus utama perusahaan untuk memperoleh keuntungan pada tahun ini, karena pertumbuhan pendapatan bunga dari kredit terus melambat. Bank pelat merah ini mencatat pertumbuhan fee based income sebesar 29% atau senilai Rp 2,42 triliun per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 1,87 triliun per kuartal I/2014. Adapun, sektor penyumbang pendapatan komisi terbesar berasal dari asuransi dengan porsi sebesar 29%, akun rekening sebesar 12%, dan dari bisnis kartu sebesar 11%. “Kami menargetkan fee based income tumbuh 20%-22%,” kata Baequni. Artinya, perusahaan akan memperoleh pendapatan komisi sekitar Rp 9,86 triliun-Rp 10,02 triliun pada akhir tahun 2015, dari perhitungan realisasi pendapatan komisi sebesar Rp 8,22 triliun pada akhir tahun 2014. Lanjutnya, pihaknya akan meningkatkan pendapatan komisi dari bisnis asuransi, dan meningkatkan aplikasi electronic banking (e-banking) guna meningkatkan volume transaksi. Misalnya, fee income dari e-banking tercatat naik 63,6% menjadi Rp 252 miliar per kuartal I/2015, dibandingkan Rp 154 miliar per kuartal I/2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan