Genjot omzet, Hensel Davest (HDIT) kembangkan bisnis P2P lending dan dompet digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) optimistis kinerja perseroan tahun 2021 akan lebih baik. Hal seiring dengan keputusan pemerintah untuk mencabut subsidi atas diskon tarif listrik secara bertahap.

Corporate Secretary PT Hensel Davest Indonesia Tbk Ferdiana Tjahyadi menjelaskan pemerintah memutuskan untuk melakukan pencabutan subsidi atas diskon tarif listrik secara bertahap. Keputusan itu telah menjadi dasar bagi perseroan untuk memproyeksikan akan mengerek omzet dalam 4 tahun ke depan dengan bertumbuh sebesar 20%.

Sebagai stimulus selama pandemi Covid 19 pemerintah telah memberikan diskon tarif istrik kepada masyarakat. Namun pemerintah memutuskan untuk melakukan pencabutan subsidi atas diskon tarif listrik mulai Juli 2021.


Hal ini membuat HDIT optimistis omzetnya akan naik di tahun 2021. 

"Kami berharap bahwa pencabutan subsidi bertahap yang dilakukan pemerintah tersebut akan memberikan hasil yang lebih baik pada kinerja perseroan pada kuartal I-2021 yang akan dirilis akhir bulan Juni 2021," kata Ferdiana saat paparan publik perseroan secara virtual, Rabu (17/6).

Baca Juga: Lagi Naik Daun, Emiten Erick Thohir ABBA dan MARI Dikenai Sanksi Oleh BEI, HDIT Juga

Dalam rangka menggenjot omzet di lini bisnis pembayaran tagihan pulsa, listrik, telepon, dan internet di platform Davestpay, HDIT juga akan fokus berekspansi dengan mengakuisisi lebih banyak merchant baru, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Selain dari bisnis pembayaran tagihan, perseroan terus mengembangkan lini bisnis peer to peer lending (P2P lending), yang mana HDIT tengah dalam proses negosiasi dengan beberapa bank yang akan menjadi superlender.

“Segera setelah MoU nya jadi, kami akan memaksimalkan P2P ini dengan cara membantu menyalurkan dana lender yang sudah kerjasama dengan kami pada UMKM produktif,” ujar Ferdiana.

HDIT juga berencana untuk melakukan pengembangan bisnis melalui lini bisnis dompet digital. Perseroan saat ini tengah menunggu izin dari Bank Indonesia untuk meluncurkan dompet digital tersebut.

Menurut Ferdiana, ini akan menjadi ekosistem lain yang pihaknya miliki dan kembangkan. Hal ini kata Ferdiana merupakan momentum yang tepat untuk mendukung ekonomi global, juga didukung pesatnya perkembangan ekonomi secara umum.

Sebagai gambaran, PT Hensel Davest Indonesia Tbk telah memulai usahanya sebagai perusahaan multi-biller. Seiring berjalannya waktu, perseroan berkembang pesat menjadi perusahaan pengembang solusi teknologi financial di wilayah Indonesia Timur, termasuk P2P Lending dan beberap unit usaha lain.

Selanjutnya: Fundamental startup bagus tetapi harga saham tak bergerak naik, ini penjelasan analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi