Genjot Pasar Segmen Ritel, TUGU Memperkuat Penjualan Secara Digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat tersandung kasus unitlink, beberapa segmen bisnis asuransi tetap tumbuh, Salah satunya di PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU). Tim Riset Kiwoom Sekuritas menyebutkan,  Sejak initial public offering (IPO) pada tahun 2018, pangsa bisnis ritel TUGU meningkat dari 5,8% menjadi 9,3% pada tahun lalu.

"Bisnis kendaraan bermotor menjadii mesin pertumbuhan. Kami memperkirakan, pada tahun 2025, segmen bisnis ritel akan menyumbang setidaknya 12% dari total gross written premium (GWP) dengan pertumbuhan CAGR 27% dari tahun 2020-2025,” tulis riset tersebut, dikutip, Selasa (19/12). 

TUGU juga menggelar transformasi digital untuk memperkuat pangsa pasar di segmen ritel. Platform penjualan berbasis aplikasi khususnya untuk melayani pasar kendaraan bermotor Indonesia dapat meningkatkan akuisisi pelanggan dan memberikan biaya layanan yang lebih rendah dibandingkan hanya bergantung pada skema model agensi.


Baca Juga: Tugu Insurance Yakin Premi Naik 8% di Tahun 2024

TUGU berencana membagi spesial dividen tahun ini. TUGU mencatatkan kenaikan laba sebesar 333% pada kuartal III-2023 menjadi Rp 1,14 triliun. Direktur Keuangan dan Layanan Korporat Tugu Insurance Emil Hakim menjelaskan, kenaikan laba lantaran adanya pendapatan lain-lain sekitar Rp 800 miliar.  "Untuk pembagian dividen, Tugu Insurance sebagai perusahaan terbuka sangat memperhatikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan ini menjadi agenda kami di tahun depan untuk mengusulkan pembagian dividen," ujar Direktur Keuangan dan Layanan Korporat Tugu Insurance Emil Hakim,  belum lama ini. 

Kiwoom Sekuritas menyebut valuasi saham TUGU masih murah. TUGU diperdagangkan di bawah 0,5 kali price to book value (PBV). Pada Selasa (19/12) pukul 11:46 WIB, harga TUGU berada di Rp 990 per saham,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian