JAKARTA. Guna menggenjot pemasaran produk pembiayaan kendaraan bermotor dengan skim syariah, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) bersinergi dengan Mandiri Tunas Finance (MTF). Melalui sinergi tersebut, pelayananan pembiayaan kendaraan bermotor secara syariah di BSM akan selevel dengan yang dilakukan perusahaan pembiayaan bermotor. Adapun, sinergi kedua anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini dirancang sejak 2016 dan awal 2017 diimplementasikan. Senior Executive Vice President (SEVP) BSM Niken Andonowarih menyampaikan, BSM OTO telah diluncurkan sejak tahun 2000 dengan nama pembiayaan pemilikan kendaraan bermotor. Merespons kebutuhan pasar dan industri, BSM memperbaiki bisnis proses dan merevitalisasi produk BSM OTO di antaranya melalui sinergi layanan dengan MTF.
“BSM OTO ini
re-launch produk yang sudah ada sebelumnya. Kami perbaiki bisnis proses, sistem, margin dan lainnya termasuk kolaborasi dengan MTF, tidak menutup kemungkinan nantinya dengan anak perusahaan Bank Mandiri lain,” kata Niken saat dihubungi KONTAN, Senin (24/4). Niken mengatakan, untuk tahap pertama BSM OTO hanya dapat dilakukan di wilayah regional 3 yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Rencananya, hingga akhir tahun 2017 nantinya seluruh area akan efektif memasarkan produk BSM OTO. Sementara itu, dalam rilis yang diterima KONTAN, Minggu (23/4) Deputi Direktur Mandiri Tunas Finance William Francis menuturkan sinergi dengan BSM akan menjadi alternative bagi konsumen yang mempunyai kebutuhan pembiayaan otomotif dengan prinsip syariah. “Jadi bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan dengan akad syariah, sekarang tidak perlu khawatir lagi. Kami juga tetap menjamin margin yang kompetitif dan kecepatan SLA dalam layanan kami” tambah William. BSM OTO merupakan produk pembiayaan konsumer kepada nasabah untuk memiliki kendaraan bermotor. Saat ini BSM OTO menggunakan akad Murabahah, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah, ke depannya akan dijajaki menggunakan akad Ijarah Muntahiya bit Tamlik (IMBT) dan Musyarakah Mutanaqisah (MMQ). Produk BSM Oto ini akan membidik pembiayaan untuk mobil baru jenis penumpang dengan tenor mulai satu sampai lima tahun. Adapun Down Payment (DP) minimum 25 % sesuai ketentuan yang berlaku. BSM berharap produk ini berpengaruh pada kinerja pertumbuhan pembiayaan khususnya di segmen konsumer. Sebagai gambaran saja, BSM merupakan bank syariah terbesar dengan asset per Maret 2017 mencapai Rp 80,01 triliun. Saat ini BSM memiliki 765 kantor cabang di seluruh Indonesia. Didukung oleh jaringan ATM BSM, Mandiri Group dan ketersediaan infrastruktur IT yang memadai, BSM merupakan bank syariah yang memiliki jaringan terluas di Indonesia.
Adapun, MTF merupakan salah satu perusahaan multifinance terbesar di industri. MTF mempunyai kecepatan SLA dan bisnis proses yang sudah teruji, melalui kerjasama dengan lebih dari 3000 dealer rekanan, MTF menjadi mitra strategis bagi BSM. “Dengan mengoptimalkan
customer base BSM saat ini dan pricing yang cukup kompetitif, sekaligus memanfaatkan kemudahan jaringan dealer yang selama ini telah menjadi rekanan MTF, kami yakin akan menjadi pemain yang diperhitungkan pasar” kata William. Niken berharap dengan pengalaman dan kompetensi MTF dan layanan pembiayaan syariah yang BSM sediakan dapat menjadi solusi bagi masyarakat. “Lewat kerjasama dengan MTF, kami memiliki pembiayaan kendaraan syariah yang bersaing dengan perusahaan kendaraan lain dalam hal kecepatan proses, margin maupun kerjasama antar dealer,” kata Niken. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia