Genjot pendapatan non bunga, bank menggeber bisnis tresuri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank menggenjot pendapatan non bunga alias fee based income. PT Bank Central Asia Tbk (BCA), semisal, pendapatan non bunga didorong oleh bisnis tresuri.

Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra menyatakan treasury income menyumbang 15% dari total pendapatan non bunga BCA. "Pendapatan dari tresuri berhubungan erat dengan pergerakan atau aktivitas ekonomi terutama perdagangan internasional. Layanan treasuri diberikan untuk melayani nasabah terutama yang memiliki bisnis berorientasi ekspor impor atau kebutuhan korporasi besar," ujar Jan Hendra kepada Kontan.co.id, Senin (23/7). Jan Hendra mengatakan, hingga Maret 2018, pendapatan non bunga BCA mencapai Rp 3,9 triliun.

Bila BCA fokus pada bisnis perdagangan internasional, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) fokus pada surat berharga milik pemerintah untuk meraih pendapatan tresuri. Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury BTN menyebut, saat ini bisnis tresuri BTN tengah tertekan lantaran suku bunga acuan naik.


"Suku bunga naik mengakibatkan yield naik, berarti harga dari surat berharga turun. Terus terang kami hanya ambil yang risiko nol. Artinya goverment bonds, kami tidak mengambil yang risiko tinggi," jelas Iman.

Iman bilang bisnis tresuri valas BTN masih kecil. Ia menambahkan, pendapatan non bunga BTN naik hampir 24% sepanjang semester 1-2018. Targetnya hingga akhir tahun dapat tumbuh mencapai 25%. Salah satu upaya yang akan dilakukan dengan mengoptimalisasikan bisnis tresuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat