KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kebangkitan industri asuransi dari masa pandemi Covid-19, beberapa perusahaan asuransi gencar mengeluarkan produk baru. Langkah tersebut dilakukan untuk menggenjot pendapatan premi perusahaan. Yang terbaru, ada Asuransi Astra dengan produk Garda Healtech dengan harga mulai dari Rp 500.000 yang bekerjasama dengan aplikasi Halodoc. Ini menjadi produk asuransi kesehatan pertama yang dimiliki Asuransi Astra yang bisa dibeli secara perorangan mengingat sebelumnya produk asuransi kesehatan yang dimiliki hanya ditujukan untuk korporasi.
CEO Asuransi Astra Rudy Cheng mengatakan, alasan dibalik peluncuran produk asuransi kesehatan ialah karena pandemi Covid-19 mengubah gaya hidup masyarakat terutama di bidang kesehatan. Oleh karenanya, produk asuransi kesehatan dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. “Di awal, target kami tidak muluk-muluk juga. Namun kami optimistis produk ini cukup
saleable,” ujar Rudy.
Baca Juga: Bisnis Asuransi Semakin Mengandalkan Kanal Digital Director-In-Charge Astra Financial & Logistic Suparno Djasmin menambahkan, kontribusi produk ini terhadap pendapatan premi di tahun ini mungkin belum akan besar. Namun, ia berharap dalam beberapa tahun ke depan produk ini bisa menjadi salah satu produk yang memiliki kontribusi besar. Sekadar informasi, pendapatan premi bruto Asuransi Astra di semester I-2021 telah mencapai Rp 2,35 triliun. Sebagai perbandingan, di periode sama di tahun 2019 nilainya mencapai Rp 2,36 triliun. Selain Asuransi Astra, ada juga Sun Life Indonesia yang juga memperkenalkan proteksi kesehatan baru, yaitu Si Bijak Hari Tua dan Si Bijak Warisan. Dua produk tersebut ditargetkan untuk generasi produktif. Presiden Direktur Sun Life Indonesia Elin Waty bilang kehadiran dua solusi Si Bijak dapat menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan perlindungan jangka panjang sesuai dengan tahapan kehidupan. “Kami berharap, generasi muda tidak lagi menunda memulai perencanaan keuangan masa depan,” ujar Elin. BNI Life juga telah mengeluarkan beberapa produk baru sepanjang tahun 2021 ini yang mayoritas merupakan produk tradisional seperti asuransi kesehatan. Bukan tanpa sebab, produk tradisional BNI Life masih memberikan kontribusi paling besar yaitu 66,2% dari total pendapatan premi hingga Agustus 2021.
“Kami terus menghadirkan produk asuransi yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan nasabah serta membantu perusahaan untuk mencapai target penjualan tahun ini,” ujar Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan. Eben mengungkapkan, target pendapatan premi sampai dengan akhir tahun ini sebesar Rp 4,38 triliun. Sampai Agustus lalu, total pendapatan premi BNI Life telah mencapai Rp 2,95 triliun. “Produk-produk baru tersebut memang belum memberikan kontribusi yang besar karena baru saja diluncurkan, namun kami berharap khusus untuk produk-produk dengan premi reguler dapat menjadi backbone penjualan dalam 1 tahun-2 tahun ke depan,” pungkas Eben.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi