Genjot Penetrasi FMC, Begini Strategi Telkom (TLKM) Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan memacu layanan fixed mobile convergence (FMC) melalui entitas usahanya, yakni PT Telekomunikasi Selular alias Telkomsel. 

Teranyar, Telkomsel meluncurkan kembali atau relaunch layanan IndiHome Karaoke. Adapun layanan ini mengincar pelanggan televisi kabel atau IPTV milik Grup Telkom.  

Vice President Home Broadband and FMC Consumer Marketing Telkomsel Dedi Suherman menjelaskan total pelanggan IndiHome mencapai 8,5 juta. 


Namun hanya 33% pelanggan IndiHome yang merupakan pelanggan IPTV. Artinya, sekitar 2,3 juta konsumen akan menjadi incaran Telkomsel untuk menggunakan layanan anyar ini. 

"Untuk FMC tahun depan kami akan menawarkan produk yang lebih terjangkau ke masyarakat," kata Dedi saat ditemui, Jumat (22/12). 

Baca Juga: Ada Sentimen Pemilu, Simak Saham-Saham Pilihan Analis di 2024

Dedi bilang harapannya dengan produk baru itu, Telkom menyasar ke segmen pasar baru. Ini merupakan salah satu strategi TLKM untuk mendorong penetrasi FMC. 

Namun, dia enggan untuk membeberkan tingkat penetrasi FMC. Dedi hanya memastikan tingkat penetrasi FMC masih sesuai dengan target. 

"Kami tidak ingin cari untung dulu di depan, tapi yang penting kami ingin penetrasi FMC dan kecepatan broadband used naik signifikan," tutur Dedi. 

Per kuartal III-2023, Telkomsel memiliki pelanggan seluler sebanyak 158,3 juta dengan tambahan pengguna IndiHome sebesar 8,5 juta pelanggan. 

Baca Juga: Telkomsel Meluncurkan IndiHome Karaoke, Ini Target Bisnisnya

Per September 2023, IndiHome telah mendapatkan 205.000 pelanggan baru. Angka itu dicapai hanya selama tiga bulan sejak penggabungan IndiHome ke Telkomsel pada 1 Juli 2023. 

Bahkan sejak kehadiran FMC, memproyeksikan pendapatan Telkomsel akan tumbuh mencapai belasan persen dengan margin EBITDA di angka 50% dan belanja modal di kisaran 15%-16%. 

Equity Research Analyst Samuel Sekuritas Jonathan Guyadi menjelaskan pihaknya masih mempertahankan pandangan positif untuk kinerja TLKM. 

"Dominasi TLKM di sektor telekomunikasi Indonesia akan membantu mendukung pertumbuhan pendapatan dan profitabilitasnya dalam jangka panjang," jelas dia dalam riset, 2 November 2023.

Samuel Sekuritas merekomendasikan beli TLKM dengan target harga di Rp 4.500 per saham. Hingga akhir perdagangan Jumat (22/12), TLKM parkir di level 3.960 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati