JAKARTA. Sejumlah petani di Jawa Timur yang tergabung dalam wadah koperasi usaha bersama (KUB) Rosan Kencana berencana mendirikan satu pabrik gula di Mojokerto. Tujuannya, agar mereka punya pabrik gula sendiri untuk menggiling tebu mereka.Asal tahu saja, saat ini kapasitas pabrik gula yang ada di Jawa Timur belum mampu menampung seluruh hasil tebu petani untuk diproses. Survei yang dilansir oleh Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Kementerian Pertanian, serta konsultan keuangan dan pertanian independen dari Institut Pertanian Bogor serta Pronilai Consultant menunjukkan adanya kelebihan produksi tebu di Jawa Timur.Selama ini, kapasitas 31 pabrik gula yang ada di Jawa Timur hanya dapat menggiling tebu sebanyak 93.000 ton per hari. Sementara produksi tebut petnai per harinya sebesar 107.000 ton. Sehingga, rata-rata setiap tahunnya terjadi kelebihan produksi tebu sebanyak 2,2 juta ton yang tidak dapat tergiling.“Oleh karena itu, kami berharap punya pabrik sendiri, sehingga semua tebu petani di Jawa Timur tertampung,” ujar Pengurus sekaligus pemegang saham KUB Rosan Kencana Amrizal Zain di Jakarta akhir pekan lalu.Pabrik tersebut bakal dibangun dengan menggandeng investor asal Ceko, Invelt Group. Jika tak meleset, pabrik gula yang bernama PT Rosan Kencana Perkasa (RKP) tersebut akan mulai dibangun Agustus 2010 mendatang dan rampung pada tahun 2012. Kapasitas mesin produksi pabrik ini 6.000-8.000 TCD (ton cane per day/ton tebu per hari). Namun, pabrik ini tidak hanya mengolah tebu untuk dijadikan gula kristal putih saja, tapi juga memproduksi gula rafinasi.“Kalau produksi tebu di dalam negeri tidak mencukupi, kita akan ajukan impor raw sugar untuk diolah jadi gula pasir ataupun gula rafinasi,” kata Amrizal.Nilai total investasi pendirian pabrik gula beserta mesin-mesinnya sebesar US$ 100 juta. Nantinya, sekitar 85% merupakan sokongan dana dari investor asal Czech Republic (Ceko) Invelt Gorup, dan sisanya dari kas dan masing-masing pemegang saham KUB.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Genjot Penggilingan, Petani Tebu Jatim Bangun Pabrik Gula
JAKARTA. Sejumlah petani di Jawa Timur yang tergabung dalam wadah koperasi usaha bersama (KUB) Rosan Kencana berencana mendirikan satu pabrik gula di Mojokerto. Tujuannya, agar mereka punya pabrik gula sendiri untuk menggiling tebu mereka.Asal tahu saja, saat ini kapasitas pabrik gula yang ada di Jawa Timur belum mampu menampung seluruh hasil tebu petani untuk diproses. Survei yang dilansir oleh Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Kementerian Pertanian, serta konsultan keuangan dan pertanian independen dari Institut Pertanian Bogor serta Pronilai Consultant menunjukkan adanya kelebihan produksi tebu di Jawa Timur.Selama ini, kapasitas 31 pabrik gula yang ada di Jawa Timur hanya dapat menggiling tebu sebanyak 93.000 ton per hari. Sementara produksi tebut petnai per harinya sebesar 107.000 ton. Sehingga, rata-rata setiap tahunnya terjadi kelebihan produksi tebu sebanyak 2,2 juta ton yang tidak dapat tergiling.“Oleh karena itu, kami berharap punya pabrik sendiri, sehingga semua tebu petani di Jawa Timur tertampung,” ujar Pengurus sekaligus pemegang saham KUB Rosan Kencana Amrizal Zain di Jakarta akhir pekan lalu.Pabrik tersebut bakal dibangun dengan menggandeng investor asal Ceko, Invelt Group. Jika tak meleset, pabrik gula yang bernama PT Rosan Kencana Perkasa (RKP) tersebut akan mulai dibangun Agustus 2010 mendatang dan rampung pada tahun 2012. Kapasitas mesin produksi pabrik ini 6.000-8.000 TCD (ton cane per day/ton tebu per hari). Namun, pabrik ini tidak hanya mengolah tebu untuk dijadikan gula kristal putih saja, tapi juga memproduksi gula rafinasi.“Kalau produksi tebu di dalam negeri tidak mencukupi, kita akan ajukan impor raw sugar untuk diolah jadi gula pasir ataupun gula rafinasi,” kata Amrizal.Nilai total investasi pendirian pabrik gula beserta mesin-mesinnya sebesar US$ 100 juta. Nantinya, sekitar 85% merupakan sokongan dana dari investor asal Czech Republic (Ceko) Invelt Gorup, dan sisanya dari kas dan masing-masing pemegang saham KUB.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News