KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Apple Inc bekerjasama dengan perusahaan layanan keuangan konsumer China, bernama Huabei. Perusahaan ini adalah bagian dari Ant Financial Service Group. Apple juga bekerjasama dengan beberapa bank lokal untuk menawarkan pembiayaan tanpa bunga. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan ponsel pintar Apple.

Alasannya, penjualan iPhone di China melemah karena perlambatan pertumbuhan ekonomi. Asal tahu saja, pertumbuhan ekonomi China melambat pada 2018 ke laju terlemah dalam 28 tahun terakhir. Kondisi ini diperburuk oleh perang dagang antara China dan Amerika Serikat.

Data riset IDC menunjukkan, pengiriman iPhone ke China turun 19,9% selama kuartal IV-2018 dibandingkan tahun sebelumnya. Sontak, hal ini mempengaruhi jumlah pendapatan Apple, sebab negara ini menjadi salah satu pasar terpentingnya.

Pada kuartal IV-2018, pendapatan Apple di China turun 27% secara year on year (yoy) menjadi US$ 13 miliar. Menurut CEO Apple Tim Cook, kondisi ekonomi makro dan fluktuasi mata uang secara keseluruhan membuat pertumbuhan Apple lesu.

Di situs web China-nya, Apple mempromosikan skema pembayaran baru. Pelanggan dapat mencicil CNY 271 (US$ 40,31) setiap bulan untuk membeli iPhone XR serta dapat menyicil CNY 362 setiap bulan untuk iPhone XS. Untuk model iPhone yang lebih lama, besaran cicilan per bulannya bisa lebih rendah.

Sebagai informasi, versi 64GB dari model XR dan XS iPhone dijual dengan harga resmi masing-masing CNY 6.499 dan CNY 8.699.

Selain itu, bagi pelanggan yang membeli produk Apple senilai minimal CNY 4.000  bisa mendapatkan pembiayaan tanpa bunga. Cicilan tersebut dapat dibayarkan dalam jangka waktu tiga, enam, sembilan, 12 bulan, hingga 24 bulan.

Untuk mendongkrak penjualannya, Apple juga bekerjasama dengan beberapa bank di negara tersebut. Sebut saja China Construction Bank Corp, China Merchants Bank Co Ltd, Agricultural Bank of China Ltd, dan Industrial and Commercial Bank of China Ltd. Bank-bank ini menawarkan skema pembiayaan untuk produk Apple dengan minimum pembelian CNY 300.

Editor: Herlina Kartika Dewi