KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketika pasar semen yang kelebihan pasokan para produsen semen dituntut kreatif mencari celah untuk dapat memasarkan produknya. Salah satunya dengan memproduksi produk-produk semen yang inovatif namun memiliki profit yang baik. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) misalnya, telah mengembangkan dan meluncurkan produk semen slag. Dengan menggunakan merek “Maxstrength”, SMGR menyasar proyek-proyek besar. “Kami tidak jual ritel, karena semen tersebut untuk pengerjaan proyek besar agar cepat selesai,” terang Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10). Semen slag tersebut diklaim tahan korosi dan ramah lingkungan. Selain SMGR, produsen semen seperti PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) juga turut menempuh produk yang sama dengan nama “Tiga Roda (TR) Superslag”. Menurut Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP, semen slag mampu menghemat 50%-60% biaya bahan bakar produksi. Adapun SMGR tercatat memiliki kemampuan produksi semen slag tersebut sebanyak 1 juta-2 juta ton per tahun. Sementara INTP berkisar di 400.000-500.000 ton per tahun. Bagi Agung, inovasi merupakan hal yang penting di tengah kompetisi pasar semen yang mulai banyak kedatangan pemain baru.
Genjot penjualan, produsen semen inovasi produk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketika pasar semen yang kelebihan pasokan para produsen semen dituntut kreatif mencari celah untuk dapat memasarkan produknya. Salah satunya dengan memproduksi produk-produk semen yang inovatif namun memiliki profit yang baik. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) misalnya, telah mengembangkan dan meluncurkan produk semen slag. Dengan menggunakan merek “Maxstrength”, SMGR menyasar proyek-proyek besar. “Kami tidak jual ritel, karena semen tersebut untuk pengerjaan proyek besar agar cepat selesai,” terang Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10). Semen slag tersebut diklaim tahan korosi dan ramah lingkungan. Selain SMGR, produsen semen seperti PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) juga turut menempuh produk yang sama dengan nama “Tiga Roda (TR) Superslag”. Menurut Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP, semen slag mampu menghemat 50%-60% biaya bahan bakar produksi. Adapun SMGR tercatat memiliki kemampuan produksi semen slag tersebut sebanyak 1 juta-2 juta ton per tahun. Sementara INTP berkisar di 400.000-500.000 ton per tahun. Bagi Agung, inovasi merupakan hal yang penting di tengah kompetisi pasar semen yang mulai banyak kedatangan pemain baru.